Demam Blind Box
Psikolog Ungkap Sisi Lain Blind Box, Mirip Judi dan Jadi Pelarian dari Stres
Fenomena blind box atau kotak kejutan tengah menjadi tren di kalangan anak muda, bahkan orang dewasa. Meski awalnya terlihat seperti sekadar hobi koleksi, menurut Psikolog Klinis Dewasa Alfath Hanifah Megawati, M.Psi. atau akrab disapa Ega, ada sisi psikologis yang perlu diperhatikan, terutama jika perilaku membeli blind box dilakukan secara impulsif dan berulang.
Menurut Ega, mekanisme pemasaran blind box memberikan efek psikologis seperti ketika seseorang bermain judi disebut gambling psikologi. Jika judi tujuannya mendapatkan uang, blind box ingin mendapatkan boneka atau figurine yang langka dan lucu.
"Ketika kita bisa mendapatkan boneka yang itu, maka seseorang akan merasa beruntung dan spesial dibandingkan orang lain. Ketika itu di dapatkan hormon dopamine meningkat. Nah, khasnya dia membuat kita ingin mendapatkan reward yang sama seperti yang terjadi dalam kasus adiksi," kata Ega kepada Wolipop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unsur kejutan yang tidak bisa diprediksi menciptakan sensasi adrenalin dan dopamin, yang membuat orang ingin terus mengulangi pengalaman tersebut. Hal ini kerap terjadi ketika membeli blind box yang tidak kita dapatkan sesuai dengan keinginan.
"Ketika tidak dapat yang kita inginkan, mekanisme peluang ada di otak untuk mendapatkan boneka yang kamu mau. Analisis peluang yang tidak analitical ini menghidupkan dorongan untuk mencoba lagi dan lagi. Ketika itu dapat justru mau lagi dan lagi. Di beberapa negara sudah concern dan regulasi untuk memperhatikan jumlah blind box yang dijual dalam setiap store," ungkap Ega.
Meski sekilas mirip dengan hobi mengoleksi barang seperti action figure, psikolog mengingatkan bahwa ada perbedaan penting antara koleksi yang sehat dan perilaku konsumtif yang mengarah pada kecanduan. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dari frekuensi pembelian, tetapi juga dari motif dan kondisi emosional di baliknya.
"Karena ada rasa spesial itu kalau action figure lebih ke arah ekonomisnya karena langka dan mahal hal yang pasti. Kalau blind box ada komponen ketidakpastian. Yang mendapatkan blind box itu mendapatkan faktor keberuntungan yang tidak bisa dikendalikan. Di sini lah reward system dibandingkan yang lain," lanjut Ega.
Perilaku membeli blind box menjadi bentuk pelarian dari stres sekaligus upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri. Sensasi saat membuka kotak kejutan dan mendapatkan item langka dapat memberikan rasa senang instan dan ilusi pencapaian yang membuat seseorang merasa lebih berharga.
"Bisa berkaitan dengan stres karena hormon dopamin yang didapatkan sebenarnya hormon senang otomatis akan mereda stress. Cuma ada yang lebih korelasi lagi selain stres, yaitu kepercayaan diri. Jadi, orang yang punya tingkat kepercayaan diri yang rendah lebih terobsesi membeli blind box dan mendapatkan booster kepercayaan diri dan itu yang dikejar," terangnya.
(gaf/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun













































