Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pangeran Harry Dikabarkan Ingin Ganti Nama, Buntut Konflik dengan Kerajaan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 03 Jun 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Britains King Charles III, from bottom left, Camilla, the Queen Consort, Prince Harry and Meghan, Duchess of Sussex watch as the coffin of Queen Elizabeth II is placed into the hearse following the state funeral service in Westminster Abbey in central London Monday Sept. 19, 2022. The Queen, who died aged 96 on Sept. 8, will be buried at Windsor alongside her late husband, Prince Philip, who died last year. (AP Photo/Martin Meissner, Pool)
Raja Charles III, Camilla, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyaksikan peti jenazah Ratu Elizabeth II dimasukkan dalam mobil jenazah setelah upacara pemakaman di Westminster Abbey di London, 19 September 2022. Foto: AP/Martin Meissner
Jakarta -

Pangeran Harry kembali mengambil langkah mengejutkan, setelah sebelumnya hengkang dari lingkungan istana Inggris. Duke of Sussex disebut-sebut ingin mengganti nama belakangnya.

Media Inggris menyebut keputusan ini diambil terkait 'perang dingin' dengan ayahnya, Raja Charles III. Hubungannya dengan istana yang 'tidak baik-baik saja' juga disinyalir jadi salah satu pemicunya.

Menurut laporan Daily Mail, Pangeran Harry sempat mempertimbangkan untuk menggunakan nama keluarga mendiang ibunya, Diana Spencer, alih-alih tetap memakai Mountbatten-Windsor yang selama ini menjadi nama belakang resminya dalam silsilah kerajaan. Keinginan itu ia ungkapkan saat berbicara langsung dengan pamannya, Earl Spencer, adik mendiang Putri Diana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang teman dekat mengungkapkan bahwa pangeran berusia 40 tahun tersebut bertanya apakah mungkin secara hukum dia bisa mengadopsi nama 'Spencer' sebagai nama belakang barunya.

LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 19: (L-R) William, Prince of Wales, King Charles III, Anne, Princess Royal and Prince Harry, Duke of Sussex arrive for the State Funeral of Queen Elizabeth II at Westminster Abbey on September 19, 2022 in London, England.  Elizabeth Alexandra Mary Windsor was born in Bruton Street, Mayfair, London on 21 April 1926. She married Prince Philip in 1947 and ascended the throne of the United Kingdom and Commonwealth on 6 February 1952 after the death of her Father, King George VI. Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III. (Photo by Samir Hussein/WireImage)Pangeran William dan Pangeran Harry di Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey pada 19 September 2022 di London, Inggris. Foto: Samir Hussein/WireImage/Samir Hussein

"Mereka berbicara dengan sangat baik dan terbuka. Namun (Earl) Spencer menyarankan agar Harry tidak mengambil langkah sejauh itu, mengingat proses hukumnya yang rumit," kata sumber.

ADVERTISEMENT

Rencana perubahan nama ini tak lepas dari hubungan yang terus merenggang antara Pangeran Harry dan keluarga besarnya, sejak dia dan Meghan memutuskan mundur dari peran sebagai bangsawan senior pada 2020. Keduanya kemudian bertolak ke California, AS, dan menetap di sana.

Konflik semakin memanas ketika ayah dua anak itu menerbitkan memoarnya yang kontroversial, 'Spare', pada 2023. Dalam buku tersebut dia secara gamblang mengungkap dinamika keluarga kerajaan dari sudut pandangnya.

Pangeran Harry disebut masih berusaha memperbaiki hubungan, terutama dengan Raja Charles dan Pangeran William. Namun nyatanya suasana tetap 'membeku' hingga kini.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads