Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pangeran Harry Kalah di Pengadilan, Istana Inggris Buka Suara

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 05 Mei 2025 16:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Britains King Charles III, from bottom left, Camilla, the Queen Consort, Prince Harry and Meghan, Duchess of Sussex watch as the coffin of Queen Elizabeth II is placed into the hearse following the state funeral service in Westminster Abbey in central London Monday Sept. 19, 2022. The Queen, who died aged 96 on Sept. 8, will be buried at Windsor alongside her late husband, Prince Philip, who died last year. (AP Photo/Martin Meissner, Pool)
Foto: AP/Martin Meissner
Jakarta -

Pada Februari 2024, Pangeran Harry kalah dalam kasus terhadap keputusan RAVEC(Komite Eksekutif Kerajaan dan VIP pemerintah) yang menurunkan keamanannya, dan bandingnya ditolak pada 2 Mei.Setelah kekalahannya, suami Meghan Markle itu wawancara dengan BBC dan mengaku bahwa keputusan banding yang ditolak tersebut merupakan ketidakadilan.

Faktanya, Pangeran Harry dan Meghan Markle telah mengundurkan diri dari peran kerajaan Inggris pada 2020 sehingga menjadi wajar ketika hakim menolak permohonan untuk memulihkan keamanan yang didanai oleh negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duke of Sussex telah lama berpendapat bahwa sebagai kepala negara seremonial, Raja dapat membantu memulihkan keamanannya.Pangeran Harry juga mengungkapkan kebenarannya dalam wawancara sensasional baru-baru ini, di mana ia menuduh bahwa ayahnya, tidak mau berbicara kepadanya perihal keamanannya.

"Saya tidak bisa membayangkan dunia di mana saya akan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris pada saat ini," kata Pangeran Harry kepada BBC.

ADVERTISEMENT
Britain's Prince Harry and Meghan Markle, the Duke and Duchess of Sussex, attend the opening ceremony of the 2025 Invictus Games in Vancouver, Canada, Saturday, Feb. 8, 2025. (Aaron Chown/PA via AP)Pangeran Harry dan Meghan Markle di Invictus Games di Kanada, Februari 2025 (Aaron Chown/PA via AP) Foto: AP/Aaron Chown

Pihak Kerajaan Inggris akhirnya buka suara akan masalah ini. Menurut pihak istana, putusan pengadilan merupakan jalan terbaik.

"Semua masalah ini telah diperiksa berulang kali dengan cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang dicapai," kata juru bicara kerajaan.

Hakim Sir Geoffrey Vos menolak banding tersebut pada tanggal 2 Mei, dan mengatakan bahwa dua hakim lainnya setuju dengan pendapatnya.

"Duke, pada dasarnya, masuk dan keluar dari kelompok perlindungan yang disediakan oleh RAVEC. Di luar Inggris, dia berada di luar kelompok tersebut, tetapi ketika berada di Inggris, keamanannya akan dianggap sesuai tergantung pada keadaan. Menurut pendapat saya, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa alasan ini tidak logis atau tidak tepat. Semuanya masuk akal," kata hakim Vos, seperti dikutip dari People.

Menyusul putusan pengadilan pada 2 Mei, Duke of Sussex merilis pernyataannya situs web sussex yang dibagikannya dengan Meghan. Ia mengucapkan terima kasih kepada tim hukumnya dan hakim Pengadilan Banding yang telah menangani kasus ini, Harry menekankan bahwa harapannya selama ini hanyalah untuk memastikan keselamatan istri dan anak-anaknya selama berada di Inggris.

"Proses ini hanya untuk memastikan keselamatan saya dan keluarga dekat saya saat kami berada di Inggris, sehingga kami dapat mengunjungi negara asal saya dengan aman dengan tingkat keamanan yang sama seperti yang dianggap perlu oleh pemerintah lain untuk melindungi kami," tulisnya.

"Permintaan saya sederhana: agar protokol standar untuk keamanan dan penilaian risiko kami diterapkan kepada saya dengan cara yang sama seperti kepada orang lain, termasuk orang-orang yang tidak pernah menjalankan fungsi publik atas nama negara," sindir Pangeran Harry lagi dalam pernyataan resminya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads