Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pesona Batu Giok yang Unik dan Dipercaya Punya Manfaat Kesehatan

Anindyadevi Aurellia - wolipop
Kamis, 17 Apr 2025 08:36 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Cincin batu giok.
Foto: tahlia-doyle-sqC2oz3sqaM-unsplash
Daftar Isi
Jakarta -

Batu giok atau yang lebih dikenal sebagai jade stone, telah dikenal banyak orang sejak ribuan tahun lalu. Bukan hanya karena pesona keindahan warnanya yang menawan, melainkan juga karena nilai simbolis dan manfaat kesehatan yang melekat pada batu ini.

Di berbagai kebudayaan terutama di Asia Timur, giok tak cuma jadi perhiasan, tapi juga lambang kemakmuran, keseimbangan, dan perlindungan. Tak heran, batu ini masih menjadi primadona hingga saat ini.

Mengenal Pesona Batu Giok yang Menyimpan Keunikan

Dilansir dari laman International Colored Gemstone Association, giok adalah batu permata dengan energi yang unik dengan beberapa mitos yang mengitarinya. Batu giok telah memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia selama ribuan tahun, kurang lebih 7.000 tahun lamanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu permata ini punya kilau yang warnanya lembut dan terasa agak berminyak. Warnanya identik dengan nuansa hijau yang indah, dan warna lain seperti putih, abu-abu, hitam, kuning, jingga, serta warna ungu yang lembut.

Setiap warna giok pun memiliki makna simbolis tersendiri. Contohnya, giok biru dipercaya dapat membawa ketenangan batin dan membantu refleksi diri, giok hitam sering dikaitkan dengan perlindungan dan koneksi spiritual dengan alam, sementara giok hijau yang paling populer, melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.

ADVERTISEMENT

Pada zaman prasejarah, batu giok lebih dihargai karena ketangguhannya, yang menjadikannya bahan ideal untuk membuat senjata dan peralatan. Pada 3.000 SM, giok dikenal di Cina sebagai 'yu' atau permata kerajaan, selalu memiliki makna yang sangat istimewa, yang kira-kira sebanding dengan emas dan berlian di budaya Barat.

Secara umum, batu giok terdiri dari dua jenis utama, yakni jadeit dan nefrit. Kedua material ini menjadi penentu mutu dan nilai jual batu giok. Jadeit, yang kaya akan mineral aluminium pyroxene, dianggap sebagai jenis giok paling berkualitas dan bernilai tinggi, sementara nefrit, yang tersusun dari magnesium amphibole, berada di tingkat di bawahnya.

Meskipun berbeda bahan, kedua jenis ini kerap sulit dibedakan oleh mata awam, sebab warnanya sangat mirip. Hanya para ahli berpengalaman yang mampu membedakan keduanya.

Dari laman Berganza disebutkan, batu giok jadeite menjadi varietas yang paling langka, dari Burma dan Cina Selatan, diikuti oleh Siberia. Suku Maya dan Aztec sangat menghargai batu giok. Biasanya mereka menggunakan untuk keperluan pengobatan, perhiasan, ornamen, dan artefak keagamaan.

Jadeite ditemukan di Tiongkok dari Burma pada abad ke-18. Pada tahun 1733 Kaisar Tiongkok dihadiahi serangkaian hadiah jadeite yang sangat spektakuler sehingga ia menyebutnya sebagai 'permata kekaisaran'.

Dengan demikian, jadeite menjadi salah satu batu permata paling berharga di Tiongkok, yang disukai oleh para Kaisar dari generasi ke generasi.

Batu ini melambangkan keabadian dan beberapa orang percaya bahwa giok dapat membawa keberuntungan dalam hidup mereka. Bahkan, tak jarang disebut bahwa giok adalah 'batu surga'.

Peradaban pra-Columbus di Amerika Selatan lebih menghargai batu giok daripada emas, dan orang Mesir Kuno menganggapnya sebagai batu cinta dan harmoni. Namun di Cina, batu ini menjadi yang paling dicari, karena diyakini melambangkan kebaikan dan kebahagiaan, kejernihan pikiran, dan kemurnian jiwa.

Batu giok selain digunakan untuk aksesoris yang konon memuat khasiat kesehatan, juga sebagai figur pemujaan, dan perabot makam bagi anggota keluarga kekaisaran yang berpangkat tinggi. Batu permata ini dianggap sebagai simbol kebaikan, keindahan, dan harta karun.

Batu Giok yang Dipercaya Berkhasiat untuk Kesehatan

Batu giok dikenal punya makna simbolis yang kental dalam berbagai budaya, terutama di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea. Tak hanya memiliki nilai estetika dan budaya, batu ini juga diyakini mempunyai manfaat kesehatan, termasuk sebagai media penyembuhan dalam pengobatan tradisional.

Pada laman Natural Skin Rx mencatat, bahwa batu ini telah lama digunakan dalam berbagai metode untuk membantu proses detoksifikasi, memperkuat daya tahan tubuh, hingga memperbaiki kondisi kulit.

Meski klaim ini belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, beberapa ahli kristal meyakini bahwa batu giok mampu memancarkan sinar inframerah alami, yang bisa menjelaskan khasiatnya untuk kesehatan kulit.

Konon, kepercayaan batu giok memiliki khasiat kesehatan datang dari seorang pendatang asal Spanyol. Ia yang bertanggung jawab atas penamaan permata ini dengan menyebutnya 'piedra de ijada,' yang berarti 'batu untuk rasa sakit di pinggang'. Sebab, dulu ia melihat banyak penduduk asli memegang batu ini di pinggang mereka untuk meredakan atau menyembuhkan rasa sakit.

Ahli Kristal, Carol Boote mengatakan bahwa khasiat giok bergantung pada warna batunya. Batu giok dipercaya memberikan manfaat bagi beberapa organ dan kondisi, seperti organ ginjal, kandung kemih, masalah ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi kesuburan, dan lainnya.

Namun, Dominique juga memberikan catatan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan batu giok untuk pengobatan kondisi apa pun. Batu atau kristal tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan medis.

Dalam sebuah studi juga disebutkan, manfaat kesehatan yang dirasakan dari batu giok mungkin merupakan hasil dari efek plasebo.

Perbedaan Batu Giok dan Batu Akik

Terkadang, sebagian orang dibuat bingung dengan perbedaan batu giok dan akik (agate). Sebab, keduanya sama-sama kerap dijadikan sebagai perhiasan. Dalam laman All Minerals Rock disebutkan, perbedaan antara batu akik dan giok sebagai berikut:

1. Batu Akik Lebih Transparan

Walaupun batu akik dan giok keduanya nampak buram atau tembus saat diberi cahaya, beberapa batu akik dapat terlihat transparan.

2. Bentuk Kristal yang Berbeda

Dalam kristalografi, batu akik dapat berbentuk heksagonal atau trigonal. Sedangkan giok bersifat monoklinik atau memiliki tiga sumbu yang tidak sama.

3. Batu Akik Kilau Lebih Berminyak

Walaupun batu akik dan giok bisa bersifat seperti kaca atau lilin, dalam hal kilaunya, batu akik bisa berminyak.

4. Beda Warna Ciri Khas

Batu akik umumnya berwarna merah atau putih sementara batu giok umumnya berwarna hijau. Kelangkaan batu akik juga tidak separah batu giok.

5. Beda Berat

Berat jenis batu akik lebih ringan daripada batu giok. Batu akik berkisar antara 2,6 hingga 2,64 gr dan batu giok berkisar antara 2,9 hingga 3,38 gr.

Itulah rangkuman seputar pesona batu giok yang dikenal keunikan dan khasiatny untuk kesehatan. Semoga menambah wawasanmu, ya!

(aau/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads