Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Istilah Pedot yang Kerap Digunakan di Medsos, Sudah Tahu Artinya?

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 23 Feb 2025 16:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Twitter
Foto: Ilustrasi media sosial (Getty Images/bombuscreative)
Jakarta -

Kata "pedot" belakangan ini menjadi sangat populer di media sosial, khususnya TikTok. Berasal dari bahasa Jawa, kata ini secara harfiah berarti "putus" dalam bahasa Indonesia. Meskipun begitu, "pedot" sering digunakan dalam berbagai konteks, baik formal maupun informal, untuk menggambarkan sesuatu yang terputus, seperti hubungan antar individu atau hal-hal abstrak lainnya.

Secara literal, pedot bisa merujuk pada objek fisik yang terputus, seperti tali atau benang. Namun, lebih sering digunakan secara kiasan, misalnya "hubungane wis pedot" (hubungannya sudah putus) atau "sinyale pedot-pedot" (sinyalnya terputus-putus). Istilah ini telah ada dalam bahasa Jawa sejak lama, namun baru-baru ini menjadi viral setelah sebuah video TikTok menunjukkan seorang ODGJ bernama Soni yang menyanyikan kata "pedot" berulang kali. Video yang diunggah oleh Purnomo, seorang polisi dan konten kreator, membuat kata "pedot" tersebar luas.

Selain itu, frasa "pedot oyot" yang digunakan oleh Ganjar Pranowo dalam pidatonya, yang berarti "terputus dari akar," juga semakin mempopulerkan kata pedot dalam konteks politik dan filosofis. Frasa ini mengingatkan pentingnya tetap terhubung dengan nilai-nilai dasar perjuangan. Variasi kata pedot seperti "pedotan" (bagian yang terputus) dan "medhot" (memutuskan) memperkaya penggunaan istilah ini dalam berbagai situasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam budaya Jawa, pedot sering dianggap lebih dari sekadar "putus," tetapi juga mengandung filosofi kehidupan. Contohnya, ungkapan "ojo pedhot oyot" yang berarti "jangan lupa asal-usul." Kata pedot juga sering digunakan untuk menggambarkan berakhirnya hubungan, baik dalam percakapan sosial maupun dalam konteks perasaan emosional, seperti "pedot tresno" (putus cinta).

Seiring berkembangnya tren di media sosial, kata pedot banyak dipakai dalam meme, lelucon, lagu parodi, dan berbagai bentuk konten kreatif lainnya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah kata dari bahasa daerah bisa mendunia berkat media sosial. Kata pedot juga mulai digunakan dalam dunia teknologi, misalnya untuk menggambarkan masalah konektivitas seperti "internetku pedot-pedot" (koneksi internet terputus-putus).

ADVERTISEMENT

Dalam sastra dan seni Jawa, pedot sering digunakan sebagai metafora untuk perpisahan atau berakhirnya sesuatu, seperti dalam cerita wayang yang menggambarkan hubungan yang terputus akibat fitnah. Secara keseluruhan, penggunaan kata pedot telah berkembang dan meluas ke banyak aspek kehidupan, dari percakapan sehari-hari hingga teknologi, politik, seni, dan budaya.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads