Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Istilah Butterfly Era di Medsos, Bisa Bikin Salting - Senyum Sendiri

Vina Oktiani - wolipop
Jumat, 20 Des 2024 19:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Social networking service concept. Influencer marketing.
Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks
Jakarta -

Belakangan ini, istilah 'Butterfly Era' menjadi salah satu tren yang ramai diperbincangkan di TikTok. Istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan fase dalam hidup seseorang yang ditandai dengan sensasi gugup atau cemas yang menyenangkan, seperti perasaan 'kupu-kupu di perut'. Namun, apa sebenarnya makna dari 'Butterfly Era', dan mengapa istilah ini populer di TikTok?

Secara harfiah, "Butterfly Era" terinspirasi dari metamorfosis kupu-kupu-perubahan dari ulat menjadi kepompong, lalu berkembang menjadi kupu-kupu yang indah. Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia artinya zaman kupu-kupu.

Dalam konteks bahasa gaul, istilah ini melambangkan fase perubahan emosional yang kuat, di mana seseorang merasakan kegugupan yang menggebu-gebu karena menghadapi sesuatu yang baru, menantang, atau mendebarkan. Sensasi 'kupu-kupu di perut' ini sering dikaitkan dengan momen-momen tertentu, seperti jatuh cinta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di TikTok, istilah ini menjadi populer karena pengguna berbagi pengalaman unik mereka yang disertai dengan perasaan ini. Hashtag seperti #ButterflyEra dan #MyButterflyEra telah digunakan jutaan kali.

Banyak pengguna TikTok memanfaatkan istilah ini untuk membuat video transformasi atau momen spesial dalam hidup mereka. Dengan efek transisi visual dan musik yang dramatis, video-video ini menarik perhatian banyak penonton.

ADVERTISEMENT
@jasengg

:)

♬ suara asli - π™‘π™žπ™¨.π™˜π™€

Ciri-Ciri Seseorang dalam 'Butterfly Era'

Merasa Gugup di Dekat Orang yang Disukai: Seseorang yang berada di 'Butterfly Era' sering merasa gugup atau cemas saat berada di dekat orang yang mereka sukai. Perasaan ini biasanya disertai dengan antusiasme yang sulit disembunyikan.

Sensasi Bahagia yang Berlebihan: Setiap interaksi, baik tatap muka, pesan teks, atau bahkan hanya melihat postingan orang tersebut di media sosial, dapat memicu kebahagiaan yang berlebihan hingga seringkali membuat senyum-senyum sendiri.

Kepikiran Terus: Orang yang berada di fase ini sering kali memikirkan orang yang mereka sukai secara terus-menerus, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari.

Salting Saat Berbicara: Perasaan gugup sering membuat seseorang salah tingkah atau salting saat berbicara dengan orang yang mereka sukai. Hal ini terlihat dari perubahan nada suara, penggunaan kata-kata yang canggung, atau bahkan menghindari kontak mata.

Mengalami Perubahan Perilaku: Mereka mungkin menjadi lebih ceria, lebih sering tersenyum tanpa alasan jelas, atau malah terlihat kikuk karena gugup saat berinteraksi.

Mendapatkan Kebahagiaan dari Hal Sederhana: Melihat senyuman, mendengar suara, atau mendapat balasan pesan dari orang yang disukai bisa membuat seseorang merasa sangat bahagia, meskipun hal tersebut terlihat kecil bagi orang lain.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads