Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Korban Penyiraman Air Keras Wajahnya Sampai Gosong, Butuh 70 Operasi

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 04 Okt 2024 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Wanita korban penyiraman air keras
Wanita korban penyiraman air keras Foto: dok. Instagram
Jakarta -

Katie, wanita asal Inggris berbagi cerita tentang pengalaman mengerikan saat dirinya menjadi sukarelawan di sebuah sekolah di pulau Zanzibar, Afrika. Dua pria tidak dikenal yang mengendarai motor menyiramnya dengan air keras ke wajah dan tubuhnya hingga kulitnya terbakar.

Dalam serangan tiba-tiba dan brutal pada 2013 tersebut menjadi momen yang tidak disangka-sanga oleh Katie. Seketika bagian kanan wajahnya, tubuh, serta telinganya terbakar parah. Kulit Katie sampai gosong.

"Asam itu membakar kulitku seketika, bahkan aku tak langsung menyadari apa yang terjadi. Aku sempat berpikir itu mungkin kopi panas," kenangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telingaku terbakar hingga kering seperti keripik," ungkapnya lagi.

Segera setelah serangan, Katie dilarikan ke rumah sakit dan menghabiskan dua setengah bulan di rumah sakit. Dengan luka bakar yang menutupi 35 persen tubuhnya, ia menjalani transfusi darah dan mendapatkan cangkok kulit dari donor.

ADVERTISEMENT

"Dokter harus mengangkat semua kulit yang terbakar dariku," jelas Katie.

Perjuangannya tidak berakhir di situ. Selama tiga tahun berikutnya, Katie menjalani 70 prosedur bedah, termasuk operasi cangkok kulit yang berlangsung hingga 12 jam. Salah satu operasi terbesar adalah rekonstruksi telinganya, di mana dokter mengambil tulang rawan dari rusuknya dan kulit dari kulit kepala untuk membentuk telinga baru.

Untuk membantu penyembuhan kulitnya, Katie harus mengenakan masker wajah plastik dan pakaian kompresi tubuh selama 23 jam setiap hari.

"Aku harus mengenakan masker itu sepanjang waktu, yang membuat kulitku terasa sangat ketat dan menyakitkan," katanya.

Kulit indah dengan wajah cantik tidak lagi dimiliki Katie. Dia mengaku bahwa tragedi tersebut menghancurkan kepercayaan dirinya.

"Luka-lukanya semakin menebal, dan itu membuat penampilanku benar-benar berubah. Aku bahkan pernah bertemu saudara dari temanku yang tidak mengenaliku sama sekali," ungkapnya.

Setelah lebih dari 10 tahun tragedi tersebut berlalu, namun bekas luka tersebut masih ada di kulitnya. Pada akhirnya, wanita yang kini berusia 29 tahun itu kini menerima dan merasa lebih nyaman dengan perubahan fisiknya.

"Sekarang, jika ada yang menatapku, aku akan balas menatap mereka sampai mereka merasa tidak nyaman," ucap Katie.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads