Nasib Tragis Wanita Dibunuh Suaminya Setelah Pernikahan Paksa Oleh Ibunya
Sebuah kisah memilukan datang dari Australia, di mana seorang ibu keturunan Afghanistan, Sakina Muhammad Jan memaksa putrinya, Ruqia Haidari untuk menikah dengan seorang pria. Nasib tragis tak bisa terelakan, setelah enam bulan menikah, suaminya kemudian membunuhnya
Sakina memaksa putrinya yang saat itu berusia 21 tahun untuk menikah dengan Mohammad Ali Halimi pada akhir 2019. Pernikahan ini bukanlah keinginan Ruqia, tapi Sakina yang memaksanya dan menerima mahar sebesar $14.000 atau hampir Rp 150 juta untuk pernikahan putri bungsunya itu.
Setelah sekitar enam minggu pindah ke Perth di mana Halimi tinggal, Ruqia dibunuh oleh suaminya dalam sebuah tindakan kekerasan pada Januari 2020. Pria 26 tahun itu kemudian dihukum penjara seumur hidup pada tahun 2021 setelah terbukti bersalah membunuh istrinya dengan cara menggorok lehernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengadilan, Hakim Fran Dalziel menceritakan bagaimana Sakina memaksa putrinya untuk menikah meskipun Ruqia telah mengutarakan ketidakinginannya.
"Apakah kamu ibuku atau aku ibumu? Aku bisa membuat keputusan untukmu," kata Sakina kepada putrinya, seperti yang dikutip oleh Hakim Dalziel.
"Apakah kamu pikir itu terserah kamu? Tidak peduli apa, kamu harus mendengarkan aku; ibumu," tambahnya.
Sakina sendiri adalah bagian dari komunitas Hazara, kelompok etnis minoritas yang sering menjadi korban di Afghanistan. Mereka menghabiskan 13 tahun di kamp pengungsi di Pakistan sebelum menetap di Australia pada tahun 2013.
Sakina yang menikah pada usia 13 tahun dan tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, mungkin berpikir bahwa dia membuat keputusan yang tepat untuk putrinya. Namun, tindakan ini jelas melanggar hukum di Australia.
Hakim Dalziel menegaskan bahwa hukum di Australia jelas menyatakan bahwa pernikahan paksa adalah tindakan ilegal.
"Harus dibuat jelas kepada semua orang di negara kita bahwa pernikahan paksa melanggar hukum. Anda menyalahgunakan kekuasaan Anda sebagai ibunya untuk mengesampingkan keinginannya untuk tidak menikah dengan Halimi," tegas sang hakim.
Sakina yang juga mendapatkan hukuman penjara menolak menandatangani dokumen pengadilan yang berisi tentang kebebasannya dari penjara lebih awal. Menurutnya, jika ia melakukan hal itu berarti menerima tanggung jawab atas kematian putrinya. Sakina tidak merasa bersalah.
"Saya tidak melakukan kesalahan apapun, saya tidak bisa terima. Saya tidak bisa dipenjara," ungkapnya melalui seorang penerjemah, seperti dikutip dari News Com AU.
(kik/kik)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
Most Popular: Transformasi BABYMONSTER Jadi KPop Demon Hunters di MAMA 2025
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
Sinopsis To Catch a Killer di Bioskop Trans TV Hari Ini
Viral Influencer Ingin Ubah Tanggal Ulang Tahun Anaknya karena Dekat Natal
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Potret Mikey Madison, Aktris Paling Banyak Di-Google 2025, Perankan Stripper











































