Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kehidupan Viral Wanita Tinggal di Kota Terdingin di Dunia Suhu -64 Derajat

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 19 Mei 2024 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Kiun B
Kiun B Foto: Dok. Instagram @kiun.b
Jakarta -

Yakutsk, sebuah kota di Siberia, dikenal sebagai tempat terdingin di dunia. Di sana suhu bisa mencapai hingga -64,4Β°C pada musim dingin. Di kota ini, kehidupan berjalan dengan cara yang sangat berbeda dari kebanyakan tempat di dunia.

Seorang kreator Youtube Kiun B yang tinggal di Yakutsk, berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi penduduk kota tersebut. Mulai dari bahaya radang dingin hingga kekurangan vitamin D melalui video-video yang diunggahnya.

"Hidup di Yakutsk tidak berhenti ketika suhu mendadak turun. Kami tetap pergi keluar, bersekolah, dan bekerja. Mendapatkan radang dingin dan hipotermia di Yakutsk hampir sama umum dengan terkena flu," ungkap Kiun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam videonya, Kiun menampilkan klip yang menunjukkan penduduk setempat dengan kondisi radang dingin yang parah pada jari-jari mereka. Ia sering mengalami radang dingin ringan di bagian wajah yang tidak tertutup, seperti hidung dan pipi. Ketika mulai merasakan mati rasa, ia segera mencari tempat yang hangat seperti mal atau stasiun bus yang dipanaskan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Pemerintah setempat telah membangun lebih banyak tempat penampungan untuk memberikan kehangatan dan perlindungan, terutama bagi komunitas tunawisma. Rumah sakit juga memiliki bangsal khusus dan menyediakan dokter khusus untuk menangani kasus-kasus radang dingin yang parah.

ADVERTISEMENT

"Sayangnya, setiap tahun ada ratusan orang yang meninggal karena kedinginan di Yakutsk," ungkap Kiun.

Masalah lain dari kondisi dingin yang ekstrem dan kurangnya paparan sinar matahari membuat kekurangan vitamin D dan anemia. Kiun sendiri mengatasi masalah tersebut dengan mengongsumsi suplemen vitamin D dan zat besi.

Kurangnya sinar matahari dan dinginnya cuaca juga dapat menyebabkan depresi yang dikenal sebagai Gangguan Afektif Musiman (SAD).

"Di musim dingin, kurangnya sinar matahari dan dingin yang konstan benar-benar bisa membuat Anda merasa terpuruk," kata Kiun.

Kiun juga menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan penduduk Yakutsk cenderung menua lebih cepat. "Penelitian menemukan bahwa adaptasi jangka panjang kami terhadap iklim ekstrem ini membuat kami secara biologis menua tiga hingga empat tahun lebih cepat dari ras Kaukasia," jelasnya.

Video-video Kiun tentang kehidupan di Yakutsk telah ditonton lebih dari 160.000 kali. Banyak penonton yang takjub dengan kondisi di sana dan memberikan wawasan tentang kehidupan di area paling dingin di dunia.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads