Isu Bella Hadid Dipecat Dior karena Bela Palestina, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Model Bella Hadid dengan lantang membela Palestina dari aksi genosida yang dilakukan Israel. Aksinya tersebut bisa mengancam karier Bella Hadid sampai ada isu yang menyebut bahwa Bella Hadid dipecat oleh Dior.
"Dior MENGGANTI Bella Hadid dengan model ISRAELI dalam kampanye terbarunya. Hal ini terjadi setelah Bella Hadid menyatakan dukungannya terhadap Palestina," kata salah satu postingan yang mendapat lebih dari 11.000 like di X.
Sebuah hashtag yang menyerukan untuk memboikot merek tersebut juga beredar di situs tersebut. Isu tersebut diperkuat dengan adanya iklan parfum terbaru Dior yang tidak lagi menampilkan Bella Hadid. Dior disebut telah tergantikan dengan model bernama May Tager yang berasal dari Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, kabar pemecatan tersebut belum tentu benar adanya. Seperti dikutip dari The Associated Press (AP), sumber terdekat dari brand fashion mewah asal Prancis tersebut mengungkapkan bahwa kontrak Bella dan Dior memang telah habis sejak tahun lalu.
"Berita tersebut salah. Kontrak Hadid dengan rumah mode mewah tersebut berakhir pada Maret 2022, jauh sebelum konflik terbaru terjadi," ungkap sumber kepada AP.
Model 27 tahun itu ditunjuk sebagai brand ambassador Dior Beauty pada 2016. Itu menjadi kontrak besar pertama Bella setelah tiga tahun eksis di industri modelling.
Bella Hadid bergabung bersama bintang dengan nama besar lainnya seperti Natalie Portman, Charlize Theron, dan Jennifer Lawrence. Di berbagai kesempatan, Bella Hadid pun tampil dengan busana-busana dari Dior.
Meski Bella Hadid mendapatkan kecaman atas aksinya dalam membela Palestina, namun dia tidak gentar untuk membela kampung halamannya yang saat ini telah diporak porandakan oleh kaum Zionis.
"Penting untuk dipahami betapa sulitnya menjadi orang Palestina, di dunia yang melihat kami hanya sebagai teroris yang menentang perdamaian, Pandangan ini berbahaya, memalukan, dan sama sekali tidak benar," tegasnya.
"Keluarga saya menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina - terutama, invasi brutal pemukim yang menyebabkan kehancuran seluruh komunitas, pembunuhan dengan darah dingin dan pemindahan paksa keluarga dari rumah mereka. Praktik pemukiman di tanah Palestina masih berlanjut hingga saat ini," tandasnya.
(kik/kik)
Home & Living
Hemat Ruang & Uang: 3 Rekomendasi Mesin Cuci Mini Pilihan
Hobbies & Activities
Cek Tumbler Tahan Dingin untuk Minuman Segar Seharian
Hobbies & Activities
Ulasan 3 Tas Pinggang Lari: Solusi Bawa HP Anti Guncang & Tahan Air
Elektronik & Gadget
Vlogger Wajib Punya! 3 Lampu Portabel Mini Ini Taklukan Pencahayaan Buruk
Pakai Slip Dress di Konser, Gaya Rose BLACKPINK Dikritik Seperti Mau Tidur
Jang Ki Yong & Ahn Eun Jin Ciuman Lebih dari 20 Kali di Dynamite Kiss
Presiden Miss Universe Ambil Langkah Hukum Usai Nawat Hina Miss Mexico
Sinopsis Run Hide Fight, Perlawanan Remaja di Tengah Teror Sekolah
Timothee Chalamet Tolak Bahas Hubungan Asmara dengan Kylie Jenner
TikTok Viral Verificator
Viral Pernikahan Unik di Jatim, Amplop Tamu Dibuka dan Dicatat di Depan Mata
Ramalan Zodiak 8 November: Aries Tetap Tenang, Taurus Harus Jujur
50 Kata-kata Hari Pahlawan yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Foto Brittany Porter, Penyanyi yang Dijebak Menikah oleh Sultan Malaysia











































