Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kontroversi Iklan Pemutih Kulit Anak di Korea, Kulit Gelap Disebut Afrika

Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 21 Jul 2023 12:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Iklan Pemutih Kulit Anak di Korea Jadi Kontroversi
Foto: Instagram Professor Seo Kyung-duk via The Korean Herald
Jakarta -

Sebuah brand suplemen pemutih kulit Korea jadi kontroversi. Tak hanya karena mendorong anak-anak mengubah warna kulit mereka tapi juga iklannya yang dianggap rasis. Sebuah foto yang viral menunjukkan bagaimana mereka mempromosikan produk dengan menyebut anak berkulit gelap sebagai 'Afrika'. Iklan tersebut langsung mendapat hujatan.

Dilansir The Korea Herald, sebuah brand suplemen yang tidak disebutkan namanya mengunggah iklan di Instagram untuk mempromosikan pemutih kulit. Dikatakan bahwa obat tersebut mengandung bahan-bahan yang bisa mencerahkan, seperti bubuk glutathione, gel lidah buaya, vitamin C, kolagen, dan omega-3. Tapi berbeda dengan suplemen pencerah lain, merek itu menargetkannya kepada anak-anak.

Dalam gambar terlihat dua orang anak perempuan berkulit putih dan berkulit cokelat. Gadis berkulit terang digambarkan menghardik temannya dengan mengatakan, "Apa kamu orang Afrika?" "Kembali ke negaramu?" Sedangkan gadis berkulit lebih gelap tampak menangis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak butuh waktu lama untuk promosi produk tersebut mengundang perhatian netizen. Banyak orang yang tidak setuju dengan ilustrasi yang merendahkan sebuah ras itu dan menyebutnya menggelikan dan ketinggalan zaman. "Ini adalah iklan yang menjijikkan di zaman sekarang," tulis salah satunya yang marah.

Meski sudah mendapat banyak hujatan, awalnya brand tersebut tidak langsung menurunkan iklan. Seorang netizen pun kemudian membawa permasalahan tersebut di sebuah forum selagi meminta dukungan dari netizen lain.

ADVERTISEMENT

"Ketika aku bertanya pada perusahaan apa yang mereka pikirkan ketika mengunggah iklan yang mendorong rasisme atau xenophobia, mereka meminta maaf dan menjelaskan bahwa agensi PR yang membuat iklannya," tulis netizen.

Namun penjelasan tersebut tidak semerta-merta membuat netizen memakluminya. Perusahaan dituduh kurang bertanggung jawab karena seharusnya mereka mengkonfirmasi terlebih dahulu sebelum diunggah.

Permasalahan ini pun mendapatkan perhatian dari para pakar, termasuk Seo Kyung-duk, profesor di Sungshin Women's University, Seoul. Ia menyebut iklan tersebut mengandung konten yang rasis secara eksplisit yang bisa jadi berbahaya.

"Aku khawatir anak-anak kecil akan mengikuti perilaku rasis yang digambarkan dalam iklan ini. Bayangkan betapa sedihnya ketika pemain bola Korea yang bermain di luar negeri menderita karena rasisme? Kita sebagai orang Korea jangan bertindak rasis duluan untuk bisa memprotes rasisme dengan tepat," kata Profesor Seo.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads