Cuma Dianggap Teman, Pria yang Kena Friendzone Tuntut Wanita Rp 26 M
Sabtu, 04 Feb 2023 11:06 WIB
Masa penjajakan antara seorang pria dan wanita memang tak selalu berakhir bahagia. Beberapa orang malah terjebak friendzone sehingga tidak juga mendapat kejelasan hubungan. Trauma dengan pengalaman tersebut, seorang pria asal Singapura mengajukan tuntutan atas rasa sakit yang disebabkan 'teman dekatnya'. Karena cintanya bertepuk sebelah tangan, ia meminta ganti rugi puluhan miliar.
Kawshigan bertemu dengan seorang wanita bernama Tan pada 2016 tapi baru dekat sejak 2020. Kawshigan menganggap Tan sebagai sahabatnya dan berharap hubungan mereka bisa lebih dari teman. Ketika memberanikan diri menyatakan perasaan, sayangnya Tan tidak merasakan hal yang sama. Wanita itu pun lalu meminta mereka agar menjaga jarak.
Baca juga: Friendzone, Kenali Ini 7 Tanda-tandanya |
Karena penolakan tersebut, Kawshigan mengirimkan surat gugatan hukum yang menyebut Tan telah menyebabkan trauma emosional dan kemungkinan 'pencemaran nama baik'. Dalam dokumen kasus yang akan disidangkan di Pengadilan Tinggi Singapura minggu depan, pria tersebut menyebut penolakan dari Tan membuatnya merasakan trauma berkelanjutan dan mengurangi penghasilan. Atas kerugian itu, ia meminta uang $ 2,3 juta atau Rp 26 miliaran.
Masalah ini menjadi panjang karena Tan awalnya masih berusaha untuk menjelaskan mengapa ia menolak pernyataan cinta Kawshigan. Tapi si penggugat malah menggandakan ancamannya. Ia hanya bersedia untuk membatalkan tuntutan jika mau memperdalam hubungan mereka atau wanita itu akan mengalami kerugian personal dan profesional.
Baca juga: Apa Bedanya TTM, FWB, dan Friendzone? |
Selagi mereka berdua bernegosiasi, Tan diminta untuk berpartisipasi dalam sesi konseling Kawshigan. Awalnya Tan setuju dengan harapan terapi tersebut akan membuat si pria menjauhi tapi ternyata salah. Ketika berhenti menemani konseling setelah 1,5 tahun, Kawshigan malah meneror dengan pesan atau telepon.
Akhir tahun lalu, Kawshigan akhirnya menuntut teman dekatnya itu karena trauma yang disebabkan Tan memakan biaya untuk rehabilitasi dan terapi dan berkurangnya penghasilan dan kemitraan berbisnis.
Sebulan kemudian, Kawshigan mengajukan tuntutan ke pengadilan dengan alasan tergugat melanggar janji untuk memperbaiki hubungan mereka. Hakim sebenarnya telah membuang kasus tersebut dengan alasan menyalahgunakan proses pengadilan. Meski begitu kasusnya masih dijadwalkan untuk disidangkan minggu depan.
(ami/ami)