Kisah Dokter Sambut Anak Ke-60, Berniat Tambah Istri untuk Punya 100 Anak

Seorang dokter mengejutkan publik dengan kabar bahwa ia telah menyambut kelahiran anak ke-60. Pria bernama Sardar Jan Mohammad Khan Khilji tersebut diketahui memiliki tiga istri yang semuanya tinggal di satu rumah yang sama. Meski rumahnya sudah penuh, dokter Sardar mengaku masih ingin punya anak lagi dan tengah mencari wanita keempat untuk dijadikan istri.

Sardar Jan Mohammed Khan Khilji jadi pemberitaan pada 2016 karena dilaporkan memiliki 35 anak. Ketika itu, ia mengatakan bercita-cita memiliki 100 anak.

Sardar Jan Mohammed Khan Khilji Foto: Dok. YouTube Haqeeqat Jano

Tak butuh waktu lama untuk pria asal Pakistan tersebut menambah anggota keluarga karena baru-baru ini salah satu istrinya melahirkan bayi laki-laki bernama Haji Khushhal Khan. Dalam foto-foto yang viral, Sardar terlihat sumringah menggendong sang buah hati ditemani puluhan anaknya yang lain.

Pria berusia 50 tahun dari Kota Quetta tersebut belum puas dengan 60 anak. Ia mengaku sedang meminta untuk dicarikan istri untuk menambah anak karena Sardar masih ingin punya lebih banyak anak perempuan. "Aku sudah meminta semua temanku untuk membantuku menemukan seorang gadis untuk pernikahan keempat," ujarnya dilansir BBC.

[Gambas:Twitter]

Meski terpikir untuk menambah keluarga, Sardar yang bekerja di kliniknya sendiri mengakui bahwa ia sedikit mengalami kesulitan ekonomi karena inflasi di negaranya. Sardar pun bertekad untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya.

"Bisnis macet. Harga semua bahan pokok, termasuk tepung, ghee (mentega), gula naik tiga kali lipat. Selama tiga tahun belakangan semua orang Pakistan dan dunia sedang mengalami kesulitan, termasuk aku," kata Sardar.

Sardar Jan Mohammed Khan Khilji Foto: Dok. YouTube Haqeeqat Jano

Tak hanya menyediakan makanan, Sardar berusaha untuk menyenangkan 60 anak dan tiga istrinya dengan mengajak jalan-jalan. Sayangnya, sulit untuk mewujudkan impiannya membawa mereka semua bepergian bersama karena jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak.

"Jika pemerintah memberikanku bus, aku bisa dengan mudah membawa semua anakku ke Pakistan," ujarnya.