Pria Ini Mengeluh Dibayar Rp 2 M Hanya untuk Baca Koran dan Makan Siang
Digaji besar tanpa bekerja terlalu keras menjadi impian banyak. Seorang pria bernama Dermot Alastair Mills pun beruntung memiliki jabatan dan pendapatan tinggi tapi tak perlu banyak menguras otak atau tenaganya. Dibayar hampir Rp 2 miliar untuk tidak melakukan apa-apa, ia pun melayangkan tuntutan pada perusahaan.
Seorang manajer keuangan di Irlandia baru-baru ini mengeluh kepada perusahaan karena alasan yang bisa dibilang unik. Pria yang bekerja di perusahaan jaringan kereta Irish Rail tersebut merasa didiskriminasi karena pekerjaannya sehari-hari hanya makan siang dan membaca koran tapi digaji $128.000 atau Rp 1,9 miliaran.
Dermot 'menganggur' setelah dirinya jadi 'whistleblower' atas sebuah kasus di perusahaannya pada 2014. Sejak saat itu, ia secara bertahap dibebaskan dari hampir semua tugas sehingga tidak melakukan apa-apa di kantor sampai merasa bosan. Meski begitu, perusahaan tetap membayarnya dengan gaji penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku membeli dua koran, The Times dan The Independent, dan sebuah sandwich. Aku pergi ke bilikku, aku menyalakan komputer, aku melihat email. Tidak ada email yang berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi dengan kolega," ujarnya.
"Aku duduk dan membawa koran dan makan sandwich. Lalu pada 10:30, jika ada email yang butuh balasan, aku akan menjawabnya. Jika terkait pekerjaan, aku akan melakukannya. Aku menyelesaikan itu, aku bilang jika ada sesuatu yang butuh aku lakukan sekali seminggu, aku akan sangat senang," ungkapnya dilansir Odditycentral.
Masalahnya berawal dari kejadiannya pada 2013. Manajer tersebut pernah dituduh menindas seorang pegawai baru dan diminta untuk cuti sakit tiga bulan. Ketika kembali bekerja, ia menyadari ada masalah dengan para debitur lalu melaporkannya pada atasan sebelum akhirnya kasus itu sampai pada Menteri Transportasi. Sejak saat itu, ia malah dijauhi rekan-rekan.
Kepada pengacara, Dermot mengatakan jika ia dibayar untuk tidak menggunakan kemampuannya sebagai manajer keuangan. Dermot juga merasa terisolasi dan dikucilkan dari meeting perusahaan dan kesempatan training. Saat ini belum ada kelanjutan kasus dari Dermot yang rencananya akan mulai diproses awal tahun depan.
(ami/ami)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
Sinopsis The Expendables 4 di Bioskop Trans TV, Turut Dibintangi Iko Uwais
Aksi 'Sultan' Timothee Chalamet Borong Cokelat, Habiskan Rp 78 Juta
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Bongkar Sisi Gelap Dunia KPop
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis











































