Terobsesi Kematian, Wanita Ini Sudah Datangi 200 Pemakaman Orang Tak Dikenal
Wanita ini dijuluki sebagai 'funeral crasher' atau seseorang yang datang ke pemakaman secara random. Saat kebanyakan orang merasa seram dan takut dengan kuburan, wanita bernama Jeane Trend-Hill ini justru mendapatkan ketenangan di tempat itu.
Jeane Trend-Hill asal London, Inggris, telah mendatangi prosesi pemakaman lebih dari 200 orang yang tidak dia kenal. Wanita 55 tahun ini mengaku mendapatkan ketenangan dan merasa nyaman ketika berada di antara 'orang mati'.
Wanita yang berprofesi sebagai seniman dan fotografer paruh waktu ini sudah berkeliling ke berbagai pemakaman di Inggris. Setiap datang ke sebuah pemakaman, dia selalu membawa buku gambar dan kamera untuk membuat sketsa ataupun memotret suasananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeane Trend-Hill. Foto: Facebook/ Jeane Trend-Hill |
'Hobi' aneh Jeane Trend-Hill ini dimulai 10 tahun lalu, setelah dia tanpa sengaja hadir ke pemakaman orang asing saat bermaksud menjalani pelayanan gereja. Kala itu dia terkesima dengan keindahan arsitektur gereja dan baru sadar bahwa sedang ada prosesi pemakaman.
"Aku dibesarkan secara Katolik dan diberitahu bahwa pamali jika langsung pergi, jadi aku duduk saja di kursi belakang. Itu pemakaman orang yang benar-benar tidak aku kenal, tapi aku ikut terharu," tutur Jeane, seperri dikutip dari LAD Bible.
Tak lama setelah itu Jeane dihubungi seorang petugas pemakaman dan menanyakan apakah dia bersedia menghadiri pemakaman seorang veteran. Sejak saat itu dia sudah datang ke berbagai pemakaman yang tersebar di seantero Inggris.
Jeane Trend-Hill. Foto: Facebook/ Jeane Trend-Hill |
Jeane sendiri memegang gelar PhD dalam sains tentang kamar mayat dan menjadi ahli sejarah pemakaman. Dia pun mengaku selalu tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kematian.
Kehilangan kedua orangtua sebelum usia 20 tahun membuat Jeane merasa dekat dengan pemakaman dan merasa bahwa di tempat itulah rumah sebenarnya. Selain menghadiri pemakaman, Jeane juga meluangkan waktunya untuk membersihkan dan memotret batu nisan.
Kini nama Jeane pun populer sebagai 'funeral crasher' dan dia kerap dipanggil ketika ada orang meninggal yang dikubur tapi tidak ada orang-orang terdekatnya yang bisa datang karena berbagai halangan. Menurutnya, ketika seseorang dikubur atau dikremasi, harus ada yang mendampingi.
"Tidak ada satu pun orang yang harus dikubur atau dikremasi sendirian. Kalau diminta untuk datang, dan aku bisa aku akan hadir," ucapnya.
(hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Viral Drama Keluarga Pelukis 87 Tahun Nikahi Wanita Lebih Muda 50 Tahun
Hearts2Hearts Umumkan Fan Meeting di Jakarta, Bertepatan Ultah Carmen!
Viral Sound Ayu Ting Ting Ya Allah Lindungi Bilqis, Ini Kisah di Baliknya
Boneka Fenomenal Labubu Gelar Pameran, Ratusan The Monsters Bikin Fans Gemas
Yoo Ah In Banjir Job Meski Tuai Cancel Culture, Ini Kata Sutradara Exhuma
Potret Masniari Wolf, Ratu Gaya Punggung Indonesia Dapat Emas di SEA GAMES 2025
Ramalan Zodiak 18 Desember: Cancer Ada Kejutan, Leo Lebih Pengertian
Hearts2Hearts Umumkan Fan Meeting di Jakarta, Bertepatan Ultah Carmen!
Momen Langka! Gwyneth Paltrow Tampil Bersama Apple & Moses di Karpet Merah













































