Mantan Pengantin ISIS Kini Lepas Hijab, Minta Dikirimkan Baju dari Inggris
Selasa, 26 Jul 2022 12:45 WIB
Shamima Begum adalah wanita yang pernah menjadi 'pengantin ISIS'. Setelah menyadari kesalahannya, ia memohon untuk balik ke negara asalnya, Inggris. Shamima pun kembali jadi sorotan karena perubahan penampilannya. Dulu berpakaian serba hitam dan tertutup, kini ia telah melepas hijab dan tampil seperti sebelum 'hijrah'.
Kini Shamima yang bergabung dengan ISIS pada 2015 tersebut masih berada di Suriah karena belum diterima kembali oleh Inggris. Meski sudah membuat permohonan, ia tampaknya pasrah pada keadaan. Wanita 22 tahun tersebut mengaku akan menerima jika akhirnya akan tinggal di sana selamanya.
![]() |
"Itu yang aku rasakan dan sepertinya itu akan terjadi. Aku ingin menjadi orang Inggris lagi secepat mungkin. Masalahnya adalah remaja adalah masa di mana kamu sangat arogan dan tidak mendengarkan kata orang jadi kadang kamu harus mendapat pelajaran dengan keras," katanya ketika diwawancara pembuat film Andrew Drury dan Richard Ashmore.
Shamima pun ingin orang-orang terutama anak muda untuk menjadikannya pelajaran. "Jika itu bisa mencegah anak-anak melakukan kesalahan yang sama yang aku lakukan tentu gunakan aku sebagai contohnya. Bilang pada mereka, 'jangan seperti dia, jangan jadi seperti dia'" katanya.
Wanita yang pernah menikah dan melahirkan selama di Suriah itu kini berada di penjara untuk wanita-wanita yang berusaha dideradikalisasi. Di sana ia pun tak lagi pakai hijab dan lebih sering terlihat dengan kaus, legging, dan kacamata hitam.
![]() |
Shamima kembali ke penampilannya sebelum jadi pengantin ISIS. Ia bahkan meminta dikirimkan baju-baju dari department store Primark untuk dipakai di Suriah. Tapi tidak diketahui apakah permintaan itu dikabulkan.
Sebelumnya Shamima Begum sendiri telah memohon maaf pada warga Inggris atas kesalahannya. Wanita yang mengaku pernah menjahit rompi untuk bom bunuh diri itu meminta agar bisa diterima kembali di sana. Ia juga menawarkan diri menjadi aset pemerintah untuk bantuan memerangi terorisme.
"Aku datang ke Suriah bukan untuk alasan-alasan kekerasan. Saat itu aku tidak tahu ISIS adalah kultus kematian, aku pikir aku bergabung dengan komunitas Islami, aku diberi informasi yang salah oleh orang di internet," lanjut wanita yang mengaku ikut ISIS untuk menikah dan membesarkan anak secara Islami tersebut.
![]() |