Snowdrop Tetap Tayang Meski Dikecam, Ini 3 Alasannya Menurut Netizen Korea
Drama Korea Snowdrop yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK menuai kontroversi karena dinilai menyimpang dari sejarah. Setelah menayangkan episode pertama, lebih dari 300 ribu netizen Korea menandatangani petisi untuk membatalkan penayangannya. Namun, ada tiga hal yang dinilai menjadi penyebab stasiun televisi JTBC tetap menayangkan Snowdrop.
Sebagai tanggapan atas kontroversi tersebut, drama Korea Snowdrop dijelaskan sebagai cerita fiksi yang tidak ada hubungannya dengan latar belakang sejarah. Karakter Jung Hae In yang dikisahkan sebagai mata-mata Korea Utara disebut tidak bergabung dengan gerakan pro-demokrasi. JTBC pun meminta penonton menantikan episode Snowdrop berikutnya yang akan menjawab 'kesalahpahaman'.
Berikut 3 alasan drama Korea Snowdrop tetap tayang menurut netizen Korea:
1. Kontrak Disney Plus
Snowdrop tayang setiap Sabtu dan Minggu pukul 22.30 KST di JTBC. Penonton mancanegara bisa menonton Snowdrop secara legal dengan subtitle di Disney Plus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+ |
Kerja sama ini terbilang bergengsi karena Snowdrop menjadi salah satu drama Korea pertama yang ditayangkan di Disney Plus. Snowdrop juga tidak bisa ditonton di platform lain selain Disney Plus. Mengingat hal ini, netizen Korea berspekulasi bahwa kontrak JTBC dan Disney Plus tidak bisa diganggu gugat dan dapat merugikan JTBC.
2. Investasi Perusahaan Cina
Investasi yang diterima dari perusahaan Cina diduga menjadi alasan JTBC tetap menayangkan drama Korea Snowdrop. Seperti dilansir dari Koreaboo, Snowdrop dikabarkan menerima investasi sebesar 100 miliar won (Rp 1,1 miliaran) dari Tencent.
Tencent merupakan perusahaan IT asal Cina yang menyediakan platform layanan internet. Sama halnya dengan kontrak Disney Plus, kesepakatan antara JTBC dan Tencent dapat bermasalah bila drama Korea Snowdrop berhenti tayang karena diboikot massal.
3. Drama Korea Until the Morning Comes
Setelah Snowdrop, JTBC akan menayangkan drama Korea terbaru berjudul Until the Morning Comes. Drama Korea itu diadaptasi dari novel Cina yang menyinggung pemerintahan Cina dan menuai kritik seperti drama Korea Snowdrop.
Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+ |
Until the Morning Comes mengikuti kisah partai komunis di Tiongkok dan dugaan di balik kebenarannya. Penulis novel Cina tersebut mengkritik gerakan pro-demokrasi Hong Kong yang terjadi pada 2019.
Meskipun alur ceritanya tidak sama persis, Snowdrop dan Until the Morning Comes sama-sama menyinggung elemen politik.
Bila Snowdrop berhenti tayang, JTBC kemungkinan akan membatalkan produksi Until the Morning Comes yang sudah melakukan syuting hingga episode delapan.
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
Sinopsis The Expendables 4 di Bioskop Trans TV, Turut Dibintangi Iko Uwais
Aksi 'Sultan' Timothee Chalamet Borong Cokelat, Habiskan Rp 78 Juta
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Bongkar Sisi Gelap Dunia KPop
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf












































Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+
Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+