Psikolog Ungkap Bahaya Jadi Bucin K-Pop
Musik K-Pop atau Korea pop termasuk salah satu yang digandrungi oleh milenial seluruh dunia termasuk Indonesia. Para generasi milenial ini begitu tergila-gila dengan para boy band atau girl band K-Pop, sampai rela melakukan hal-hal yang di luar akal.
Psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi mengatakan, seseorang dikatakan sebagai fans fanatik hingga menjadi 'bucin' K-Pop ketika mereka sudah sampai tahap menyukai dengan mendalam. "Sehingga rela melakukan hal dilakukan demi idolanya, mengikuti gayanya atau sampai membeli merchandisenya yang mahal. Bahkan rela menonton konsernya dan rela menabung ekstrim dan sebagainya," kata Ratih saat dihubungi Wolipop (24/12/2019).
"Selama seseorang itu masih bisa mengontrol responnya, perilakunya ketika dia menyukai sesuatu itu masih tidak apa-apa. Tapi kalau misalnya dia sampai mengalahkan logika, lalu kemudian tidak bisa mengontrol respon sampai akhirnya dia melakukan berbagai macam cara dan menghalalkannya, nah itu baru perlu dikaji lebih lanjut," jelasnya.
Menjadi bucin K-Pop hingga melakukan hal di luar logika, ditambahkan Ratih, bisa merusak jati diri seseorang. "Karena dia akan hidup dimana bayang-bayangan dari sesuatu yang dia sukai dan jadi sibuk untuk selalu fokus untuk dengan hal yang dia sukai tanpa fokus dengan perkembangan dirinya dia," ujar psikolog anak yang berpraktek di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama saja seperti orang yang sedang jatuh cinta. Kalau misalnya dia jatuh cintanya nggak pakai mata, akhirnya emosinya itu menguasai pikirannya dia. Nah, sama ketika seseorang adore dan memuja sesuatu itu kadang sampai lupa diri," katanya.
Ratih menambahkan kegilaan seseorang pada artis ini tidak hanya terjadi pada fans K-Pop saja. Menurutnya ada juga artis lain yang memiliki fans fanatik. Dan kata Ratih adalah sebuah hal wajar ketika pada fase remaja, seseorang memiliki idola.
"Setiap remaja itu punya fase di mana dia adore, atau memuja sesuatu. Kayak aku dulu suka banget dengan salah satu band dan aku mengikuti konsernya. Cuma ya nggak sampai bolos sekolah, sampai nggak makan, demi buat beli tiket. Jadi aku berusaha untuk tetap realistis bahwa ketika aku menyukai sesuatu itu, disesuaikan dengan batas kemampuan diri kita," sarannya.
Peran orangtua dalam mengawasi perilaku anak juga harus diperhatikan. Menurut Ratih, jangan sampai anak menganggap orangtua bisa diandalkan untuk mewujudkan keinginan mereka yang berkaitan dengan sang idola.
"Karena kan beberapa anak akan mudah untuk berpikir bahwa, Oh nanti gampang beli tiket, nanti kan pasti dibeliin sama mama atau papa. Oh gampang deh walaupun tiket ke luar negeri murah kok kalau buat mama dan papa," tutur Ratih.
Orangtua juga berperan untuk membimbing anak agar aksi fanatisme tersebut bisa lebih bermanfaat. "Kalau misalkan dia mengatakan cakep nih secara fisik atau suaranya bagus. Tapi value apa sih yang mereka dapat? Oh ternyata mereka itu bekerja keras untuk mendapatkan kesuksesannya dia yang sekarang. Jadi ada hal positifnya yang bisa dilihat dari orang-orang digandrungi pada remaja atau generasi milenial," tutupnya.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sinopsis To Catch a Killer di Bioskop Trans TV Hari Ini
Viral Influencer Ingin Ubah Tanggal Ulang Tahun Anaknya karena Dekat Natal
Park Seo Joon Ungkap Tekanan Beda Usia dengan Pasangan di Surely Tomorrow
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Potret Mikey Madison, Aktris Paling Banyak Di-Google 2025, Perankan Stripper
Ramalan Zodiak Cinta 6 Desember: Cinta Gemini Goyah, Leo Jangan Terprovokasi
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi











































