Selebgram Arab Jadi Kontroversi Karena Sebut PRT Tak Butuh Libur
Rahmi Anjani - wolipop
Minggu, 22 Jul 2018 13:05 WIB
Jakarta
-
Seorang selebgram cantik asal Kuwait baru-baru ini menuai kontroversi karena pernyataannya. Dalam sebuah unggahan video, ia berpendapat jika seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) tak butuh libur. Sontak, wanita bernama Sondos al-Qattan itu pun langsung mendapat kritikan dari para netizen.
Video berisi pernyataan kontroversial tersebut diunggah Sondos lebih dari seminggu lalu ke akun Instagram. Dalam video yang kini sudah dihapus, Sondos membicarakan soal mempekerjaan pembantu rumah tangga. Ia pun mengaku kesal dengan kontrak baru yang harus disepakati saat ingin mempekerjakan PRT dari Filipina. Sondos juga berpendapat jika orang yang bertugas mengurus rumah itu tak perlu liburan.
"Untuk orang-orang yang ingin mendapatkan pekerja rumah tangga dari Filipina, kontak menggelikan macam apa yang harus kalian tanda tangani?," ungkapnya dalam video.
"Tapi bagaimana kamu punya pembantu dalam rumahmu yang bisa menyimpan passport mereka? Di mana kita tinggal? Jika mereka lari dan kembali ke negaranya, siapa yang akan mengganti uangku?,"
"Lebih parahnya mereka dapat libur sehari setiap minggu. Apa yang tersisa? Jujur dengan kontrak baru ini, aku tidak mau menerima pembantu Filipina. Dia hanya bekerja enam hari seminggu dan mendapat empat hari libur setiap bulan," tambah selebgram dengan lebih dari 2 juta pengikut itu.
Di Kuwait memang cukup banyak asisten rumah tangga yang didatangkan dari negara Asia dan Afrika. Dilansir Buzzfeed, ada sekitar 600 ribu pekerja asing yang berprofesi sebagai PRT dan kebanyakan adalah wanita. Mereka pun sering mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari majikan. Menurut data, tahun lalu ada 120 PRT Filipina meninggal di Kuwait, beberapa di antaranya karena bunuh diri.
Mulai tahun 2015, para pekerja di Kuwait mulai diberikan perlindungan lebih. Berdasarkan aturan hukum, para majikan diminta untuk memberikan libur kepada PRT paling tidak sehari seminggu, 30 hari cuti tahunan, dan hak-hak dasar lainnya. Di tahun 2016 dan 2017, pemerintah pun sudah melegalisasi aturan gaji minimum.
Sayangnya, menurut laporan Human Rights Watch, masih banyak pekerja yang mendapat perlakuan kasar dari. Beberapa kasus yang sering ditemukan adalah dipekerjakan paksa hingga dipulangkan karena masalah kecil, hingga melarikan diri dari majikan.
Karenanya, pernyataan Sondos itu mendapat banyak kritik dari para netizen. "Libur sehari seminggu adalah minimal. Dia manusia, bukan mesin," tulis seorang netizen. "Ini adalah hak asasi manusia paling dasar. Mengapa kamu sendiri tidak bekerja tujuh hari seminggu dan memberikan passport-mu kepada bos? Di mana rasa kemanusiaanmu?," komentar yang lain.
Simak Juga , Rupa-rupa Gaji Asisten Rumah Tangga:
(ami/ami)
Video berisi pernyataan kontroversial tersebut diunggah Sondos lebih dari seminggu lalu ke akun Instagram. Dalam video yang kini sudah dihapus, Sondos membicarakan soal mempekerjaan pembantu rumah tangga. Ia pun mengaku kesal dengan kontrak baru yang harus disepakati saat ingin mempekerjakan PRT dari Filipina. Sondos juga berpendapat jika orang yang bertugas mengurus rumah itu tak perlu liburan.
"Untuk orang-orang yang ingin mendapatkan pekerja rumah tangga dari Filipina, kontak menggelikan macam apa yang harus kalian tanda tangani?," ungkapnya dalam video.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Instagram @sondos_aq |
"Lebih parahnya mereka dapat libur sehari setiap minggu. Apa yang tersisa? Jujur dengan kontrak baru ini, aku tidak mau menerima pembantu Filipina. Dia hanya bekerja enam hari seminggu dan mendapat empat hari libur setiap bulan," tambah selebgram dengan lebih dari 2 juta pengikut itu.
Di Kuwait memang cukup banyak asisten rumah tangga yang didatangkan dari negara Asia dan Afrika. Dilansir Buzzfeed, ada sekitar 600 ribu pekerja asing yang berprofesi sebagai PRT dan kebanyakan adalah wanita. Mereka pun sering mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari majikan. Menurut data, tahun lalu ada 120 PRT Filipina meninggal di Kuwait, beberapa di antaranya karena bunuh diri.
Foto: Instagram @sondos_aq |
Sayangnya, menurut laporan Human Rights Watch, masih banyak pekerja yang mendapat perlakuan kasar dari. Beberapa kasus yang sering ditemukan adalah dipekerjakan paksa hingga dipulangkan karena masalah kecil, hingga melarikan diri dari majikan.
Karenanya, pernyataan Sondos itu mendapat banyak kritik dari para netizen. "Libur sehari seminggu adalah minimal. Dia manusia, bukan mesin," tulis seorang netizen. "Ini adalah hak asasi manusia paling dasar. Mengapa kamu sendiri tidak bekerja tujuh hari seminggu dan memberikan passport-mu kepada bos? Di mana rasa kemanusiaanmu?," komentar yang lain.
Simak Juga , Rupa-rupa Gaji Asisten Rumah Tangga:
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan
Moon Ga Young Tanggapi Kontroversi Gaya Seksi, Pakai Lingerie di Bandara
Miss Iceland Mengaku Dikeluarkan Sepihak dari Miss Universe Saat Sakit
Sinopsis Jurassic Park III, Teror Dinosaurus Kembali Mengintai
Most Popular
1
8 Momen Konser Reuni F4, Jerry Yan Bawa Kalung Meteor Garden Kenang Barbie Hsu
2
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan
3
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
4
Cara Pakai Cushion Supaya Makeup Awet Seharian, Ini Triknya
5
Moon Ga Young Tanggapi Kontroversi Gaya Seksi, Pakai Lingerie di Bandara
MOST COMMENTED












































Foto: Instagram @sondos_aq
Foto: Instagram @sondos_aq