Ketika Paspampres Pakai 34 Baju Adat untuk Sambut Raja Salman di Istana Bogor

Jakarta - Ada berbagai momen dari kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Istana Bogor yang tak terekam kamera. Pengalaman yang ada di dalam Istana Bogor pun tentunya berbeda dari yang terlihat di televisi. Persiapan di dalam Istana nyatanya bukan hanya sibuk dari sisi pengamanan, namun juga penyambutan oleh para anggota Paspampres RI (Pasukan Pengamanan Presiden Republik Indonesia).

Saat Gladi Resik penyambutan Raja Salman. Foto: dok. Khairiyyah Sari

Belum banyak yang tahu jika Paspampres yang menyambut Raja Salman di Istana juga memakai kostum khusus. Mereka bahkan memiliki fashion stylist untuk mendandani penampilan.

Adalah Khairiyyah Sari, fashion stylist yang ditunjuk Istana untuk mendandani anggota Paspampres.

Foto: Dok. Khairiyyah Sari

"Konon Pak Presiden ke Korea terus disambut tentara pakai baju prajurit Korea zaman dulu dan itu bagus banget. Jadi sejak tahun lalu Presiden mau ada arak-arakan seperti itu. Paspampres yang biasanya pakai seragam merah putih itu, sekarang diganti jadi baju adat 34 provinsi sekaligus untuk mengenalkan Indonesia," ujar wanita yang akrab disapa Sari kepada Wolipop, Kamis (2/3/2017).

Sari yang bertugas mendandani anggota Paspampres yang dijuluki Tim 34 itu mempersiapkan kostumnya dalam satu minggu. Menurutnya, kedatangan Raja Salman ke Istana Bogor kali ini lebih ramai dan sibuk dibandingkan kedatangan tamu negara lainnya yang biasanya dihelat di Istana Kepresidenan Jakarta.

Foto: dok. Khairiyyah Sari

"Karena personel Tim 34 di-rolling anggotanya untuk kedatangan Raja Salman ini, yang direkrut dari seluruh wilayah Indonesia, mereka belum tahu cara pakai kostumnya jadi saya bantu pakai sampai aksesorinya," tutur Sari yang bekerja dibantu tiga orang asistennya.

Kedatangan Raja Salman disambut dengan upacara penyambutan yang meriah walau hujan deras mengguyur Kota Bogor siang itu. Alhasil, marching band dan pasukan berkuda yang menyambut Raja Salman pun harus hujan-hujanan. Begitu juga sejumlah anggota Paspampres. Dari penglihatan Sari, para Paspampres tetap bersemangat walau hujan mengguyur Bogor di hari kedatangan Sang Raja, Rabu (1/3/2017). Walau basah kuyup, upacara penyambutan kenegaraan sesuai dengan prosedur tetap.

Foto: dok. Khairiyyah Sari

Upacara penyambutan diawali dengan memperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara oleh kelompok marching band Paspampres. Saat lagu kebangsaan diperdengarkan, suara dentuman meriam pun mengiringi sebanyak 21 kali.

Namun, setelah prosesi itu, tak ada inspeksi pasukan seperti yang biasanya dilakukan dalam penyambutan tamu negara lainnya, seperti yang dilaporkan detikcom. Kondisi cuaca tak memungkinkan melakukan inspeksi pasukan di lapangan terbuka.

"Karena hujan deras, ada beberapa kostum yang pakai topi bulu burung, dan bulu-bulunya ada yang rusak, kuyup semuanya," lanjut wanita yang juga berprofesi sebagai konsultan fashion ini.

Karena upacara penyambutan raja tidak maksimal terhalang hujan lebat, alhasil prosesi ini pun diulang. Namun kali ini dibuat untuk mengantar kepergian raja yang akan meninggalkan Istana Bogor.

Saat Gladi Resik penyambutan Raja Salman. Foto: dok. Khairiyyah Sari

"Arak-arakan prajurit berkuda sama Tim 34 akhirnya diulang, tapi saat itu masih rintik-rintik hujannya. Jadi baju yang sudah basah karena kehujanan tadi dipakai lagi sama Paspampres untuk perpisahan kepada Raja Salman," tambah Sari.

Di hari pertama kedatangannya, Raja Salman meninggalkan Istana Bogor dan langsung menuju Hotel Raffles yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan. Raja Salman bukanlah yang pertama disambut di Istana Bogor. Sebelumnya ada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang juga disambut di Istana Bogor. Prosesi penyambutannya pun tak kalah meriah. (als/hst)