Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Profesi Interpreter

wolipop
Jumat, 05 Des 2014 12:53 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Era globalisasi telah menghilangkan batas ruang dan waktu antar negara di seluruh dunia. Namun hal ini tidak dibarengi oleh lancarnya komunikasi tiap negara. Perbedaan bahasa dan budaya menjadi faktor utama penghambat komunikasi. Maka tak heran, peran seorang penerjemah untuk menjadi penghubung bahasa sangat diperlukan.

Di Indonesia, kehadiran seorang penerjemah, baik lisan maupun tulisan masih terhitung sedikit jumlahnya. Bahasa-bahasa yang dikuasai pun hanya mencakup pada beberapa bahasa tertentu saja seperti Inggris, Mandarin, dan Jepang. Namun ternyata, ada pula penerjemah yang tertarik untuk menerjemahkan bahasa asing lainnya. Liputan khusus Wolipop hari ini, Jumat (5/12/2014) akan membahas lebih dalam mengenai profesi tersebut.

Rizki Apriansyah, seorang penerjemah bahasa Turki dan Andina Margaretha Rorimpandey, penerjemah bahasa Prancis adalah segelintir nama yang akan bercerita tentang kariernya dari awalnya tak terpikir sama sekali hingga akhirnya memang takdir yang membawanya menekuni bidang ini. Semua memiliki proses menemuan jati diri yang ditunjang dengan bakat yang terasah seiring waktu dan tantangan pekerjaan baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dunia menerjemahkan bahasa ini memang terlihat prestisius, seorang interpreter akan banyak melakukan traveling dan direkrut jasanya oleh klien-klien penting dari kenegaraan seperti kepresidenan hingga perusahaan besar yang mencakup skala internasional. Hal tersebut tentunya diiringi dengan penghasilan yang juga besar, sesuai dengan bobot pekerjaan yang didapat.

Di balik glamouritas itu, penerjemah terbagi-bagi dalam berbagai kategori, baik ia yang tersumpah dan yang biasa, ada yang melayani klien skala kecil seperti mahasiswa untuk keperluan tesis hingga kedatangan bintang asing di negara sendiri dan memerlukan interpreter untuk melancarkan komunikasi. Semua pun hadir dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda dan pengalaman tersebut diceritakan oleh para interpreter muda yang memiliki jam terbang tinggi ini.

Terinspirasi dan ingin menekuninya juga? Ada lima kualitas yang menurut para interpreter profesional harus dimiliki oleh mereka yang masih hijau di lapangan. Adapula do’s & don’ts yang harus dipahami dalam melakukan pekerjaan agar tidak salah melangkah dan mencoreng reputasi diri, mengingat profesi ini adalah usaha jasa yang menjual langsung diri sendiri dari sisi linguistik.

(fer/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads