Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kata Dokter, Ini Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berjerawat

Silmia Putri - wolipop
Minggu, 17 Mar 2019 15:22 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: iStock
Jakarta - Sunscreen atau tabir surya wajib dipakai setiap hari, khususnya bagi mereka yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari. Sunscreen melindungi kulit dari bahaya sinar UVA dan UVB. Dampak yang paling cepat terlihat akibat sinar matahari adalah flek hitam.


Namun sayangnya, tekstur sunscreen seringkali tak bersahabat untuk kulit berjerawat. Teksturnya yang creamy dan berat merangsang munculnya sebum lebih banyak di kulit. Untuk itu, dr. Ratna Widyaningsih dari Miracle Aesthetic Clinic berbagi cara memilih sunscreen untuk berjerawat.

1. Hindari SPF Tinggi

Foto: Thinkstock

SPF 50 ke atas biasanya memiliki tekstur yang berat. Hal ini tidak ramah terhadap kulit berminyak karena merangsang timbulnya sebum lebih banyak. Kulit yang kering relatif bebas memilih sunscreen ber-SPF tinggi karena kulitnya juga membutuhkan asupan minya.

"Kalau SPF besar otomatis creamy. Kalau berminyak mungkin SPF-nya 20 atau 30 itu masih aman. Tapi, kalau kulitnya super oily atau bermasalah seperti jerawat yang banyak itu harus konsultasi ke dokter. Takutnya kalau kulit berjerawat pakai SPF tinggi tanpa konsultasi dengan dokter, jerawatnya semakin parah," ungkap dr. Ratna kepada Wolipop di Miracle Aesthetic Clinic, Kemang Jakarta Selatan (15/03/2019).

2. Kandungannya Oil Free

Foto: iStock

Selain SPF, hal yang perlu diperhatikan adalah kandungannya. Beberapa sunscreen memiliki kandungan yang bebas minyak atau water based. Meskipun SPF-nya besar, tapi jika kandunganya oil free, tetap aman dipilih oleh mereka berkulit berjerawat.

3. Sesuaikan dengan Aktivitas di Bawah Sinar Matahari

Foto: thinkstock

Pemilihan SPF juga bergantung pada seberapa lama kita terpapar matahari. SPF dengan kandungan besar bisa dipilih oleh orang-orang yang banyak beraktifitas tak hanya di luar ruangan tapi juga di bawah sinar matahari. Contohnya seperti selebriti yang sering berakting di bawah sinar lampu.

"Kalau dia seharian di dalam ruangan dengan cahaya yang standar, tidak perlu diaplikasikan ulang. Tapi, jika bekerja di bawah sinar lampu yang terang seperti presenter TV misalnya, itu wajib di-reapply beberapa kali dalam sehari," tutup dr. Ratna.
(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads