Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kenali Tanda Anak Mulai Tidak Bahagia di Rumah

Advertorial - wolipop
Sabtu, 03 Apr 2021 00:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

adv Lactogrow
Foto: Shutterstock
Jakarta - Pandemi tak hanya berdampak pada orang dewasa saja. Melainkan, anak kecil yang masih dalam masa pertumbuhan pun secara langsung merasakan dampaknya.

Misalnya karena tidak lagi ketemu teman di sekolah atau jarang dibawa berlibur ke tempat-tempat seru. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun menjelaskan situasi pandemi bisa berdampak pada psikologis mereka.

Padahal menurut Time, saat stres tubuh akan memasuki fase berbeda, yakni pengikisan kemampuan imun untuk menjaga tubuh dari berbagai virus dan bakteri masuk. Tak heran bila sedang stres, penyakit akan mudah masuk ke tubuh.

Awal-awal pandemi mungkin mereka masih mengerti, namun lama kelamaan, mengingat sudah memasuki setahun pandemi, bisa saja anak mulai tidak bahagia seperti ciri-ciri yang dilansir dari Lifespan berikut ini.

1. Perubahan Pola Tidur

Bila anak mulai memiliki pola tidur yang tidak teratur, bisa tidur kemalaman atau terlalu sore, ini bisa menjadi pertanda mereka tengah mengalami stres. Mungkin juga anak-anak kesulitan saat tidur, seperti bangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali.

Ciri lainnya adalah sebelum tidur anak-anak mulai menghindari rutinitas sebelum tidur yang biasanya dilakukan, atau pada saat tengah malam mereka terbangun mencari orang tua. Hal ini juga kemudian berdampak pada tidur siangnya yang makin sering, serta mengompol meski sudah lama tidak melakukannya.

2. Perubahan Pola Makan

Porsi makan lebih sedikit atau makan lebih banyak dari biasanya juga bisa menandakan kondisi hati anak tidak sedang bahagia. Anak-anak mungkin sering mengaku tidak lapar dan melewatkan camilan padahal sebelumnya mereka sangat menyukainya.

Beberapa anak juga mungkin menunjukkan minat yang kurang pada makanan favorit. Sementara yang lain mungkin minta terus menambah porsi makan, bilang dirinya selalu lapar sepanjang waktu, bahkan setelah makan sekalipun.

3. Meningkatnya Rasa Sakit dan Nyeri

Anak-anak juga biasanya mengalami rasa sakit kepala, sakit perut, dan nyeri lainnya ketika sedang stres atau cemas. Bila anak-anak sering mengalami nyeri sepanjang waktu dibanding hari-hari biasanya, ini harus diwaspadai.

Bisa saja hal tersebut diakibatkan kondisi psikologisnya sedang tidak baik-baik saja. Anak yang sedang merasa sakit atau nyeri pasti membutuhkan dukungan dari orang tuanya.

4. Perubahan Mood dan Perilaku

Perubahan ini bisa sangat bervariasi tergantung masing-masing anak. Lihat saja, apakah anak-anak melakukan perilaku atau menunjukkan mood yang berbeda dibanding hari-hari biasanya atau tidak.

Jika anak-anak menunjukkan tekanan yang intens berkepanjangan ketika berpisah dari orang tua yang bekerja, tidak bisa lagi tidur malam di kamar, atau tidak bisa menolerir orang tua jika berada di ruangan berbeda, ini bisa menjadi tanda mereka tengah bergelut dengan emosinya.

5. Kesulitan Berkonsentrasi

Orang dewasa sangat mudah teralihkan konsentrasinya ketika sedang stres, begitu juga dengan anak-anak. Jika kekhawatiran mengganggu, mereka tidak akan menyelesaikan kegiatan belajar dengan baik.

Mereka tidak lagi bisa menyelesaikan tugas sekolah yang sebelumnya bisa dikerjakan dengan mudah. Contoh lainnya adalah ketika mereka merasa risih meskipun sedang menonton film kartun favorit.

Ketika mendapati anak-anak terindikasi melakukan hal-hal tersebut, bisa jadi mereka sedang mengalami gangguan emosi dan hatinya tidak bahagia. Mereka sedang tidak grow happy, padahal grow happy sangatlah penting di dalam masa pertumbuhan anak.

Untuk mengatasinya, orang tua bisa membantu membuatnya tetap grow happy dengan berbagai tips. Mulai dari mengawali hari dengan keceriaan, mengikuti tingkah lucu si kecil, bermain peran, atau bila anak benar-benar bosan di rumah bisa diajak pergi ke wahana edutainment Grow Happy Fantasea Drive Thru.

Grow Happy Fantasea Drive Thru menyuguhkan pengalaman seru berpetualang di bawah laut cukup dari dalam mobil saja. Si kecil bisa ikut dalam misi membantu anak paus yang kesulitan berenang karena terlalu gemuk akibat mengonsumsi gula berlebih.

Misi ini bertujuan untuk menyelamatkan anak paus agar bisa kembali sehat, ceria, dan grow happy. Selain bermain, anak juga bisa sambil belajar dan mendapatkan informasi tentang nutrisi lewat cara baru yang menarik.

Wahana ini sangat layak dicoba, sebab merupakan wahana drive thru pertama di Indonesia persembahan LACTOGROW bekerja sama dengan 'Haluu World', pameran seni kekinian yang telah sukses menghadirkan berbagai instalasi seni yang instagramable.

Grow Happy Fantasea Drive Thru merupakan komitmen LACTOGROW untuk mendukung kebahagiaan si kecil dan membantu orang tua dalam menciptakan momen bahagia bersama anak. Sebab kebahagiaan anak merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kesehatannya.

'LACTOGROW Grow Happy Fantasea Drive Thru' akan diselenggarakan di 3 kota besar, yakni Makassar pada 2-4 April 2021, Medan pada Juli 2021, dan Banjarmasin pada Agustus 2021. Untuk bisa mengikutinya, Anda hanya perlu membeli LACTOGROW 3 atau LACTOGROW 4 senilai Rp 300 ribu, lalu menukarkan bukti pembeliannya dengan tiga tiket di hari-H. Tiket ini sudah lengkap dengan Fantasea Kit yang akan digunakan di dalam wahana.

Ada juga paket tambahan yaitu dengan menukarkan bukti pembelian LACTOGROW 3 atau LACTOGROW 4 senilai Rp 100 ribu dan berlaku kelipatan di hari-H. Selain itu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan peserta, Grow Happy Fantasea Drive Thru LACTOGROW juga menerapkan sistem 'first come first serve' serta protokol kesehatan yang ketat.

LACTOGROW percaya kebahagiaan memainkan peran mendasar untuk anak supaya bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Apalagi di masa pandemi ini di anak perlu lebih banyak kasih sayang dan perhatian dari kedua orangtua, seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Hasil studi yang diterbitkan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) juga menunjukkan, kasih sayang, perawatan, dan pola asuh yang baik sejak dini akan berdampak pada perkembangan otak anak yang penting dalam proses belajar, mengingat dan merespons serta mengolah stres.

Maka dari itu LACTOGROW sejak tahun 2017 berinisiatif mengadakan Grow Happy, program yang dihadapkan bisa membantu orang tua Indonesia untuk mendukung kebahagiaan anaknya. LACTOGROW juga mengajak orang tua untuk menjaga kesehatan anak dengan memastikannya tidur cukup setiap malam serta memperhatikan asupan nutrisi hariannya terutama yang berperan dalam kesehatan sistem pencernaan anak.

Memiliki saluran cerna yang sehat dapat membantu penyerapan nutrisi dengan baik, mendukung daya tahan tubuh si kecil sehingga tidak gampang sakit. Tidak hanya itu, Kesehatan saluran cerna juga dapat mempengaruhi mood dan perkembangan kognitif anak.

Salah satu menjaga kesehatan saluran cerna adalah dengan menjaga keseimbangan microbiota di dalamnya lewat pemberian asupan bakteri baik, seperti Lactobacillus reuteri.

LACTOGROW kini hadir dengan kemasan dan formula baru dengan 0 gram sukrosa dan happynutri yang mengandung Lactobacillus reuteri dan serat pangan (inulin), serta diperkaya dengan kalsium, 13 vitamin, minyak ikan, 7 mineral, dan omega 3 dan 6 untuk dukung pencernaan si kecil agar selalu grow happy. (adv/adv)

Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork