Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Paragon Hadirkan Ruang Aman bagi Perempuan di 'Rhythm of Growth'

Diffa Rezy - wolipop
Sabtu, 29 Nov 2025 20:56 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Paragon
Foto: Diffa Rezy/detikcom
Jakarta -

Paragon kembali menghadirkan ruang aman bagi perempuan untuk bertumbuh melalui gelaran talkshow inspiratif bertema 'Rhythm of Growth' di atrium Senayan Park, hari ini. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari ajang Perempuan Berlari yang akan digelar besok.

Talkshow tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Director of Corporate Affairs ParagonCorp Astri Wahyuni, psikolog dan edukator Analisa Widyaningrum, serta artis sekaligus running influencer Soraya Larasati. Dipandu oleh Zeezee Shahab, acara ini bertujuan untuk mengajak perempuan agar mengenali ritme hidupnya sendiri, menerima proses, dan berani bertumbuh lewat perjalanan personal masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Astri membuka percakapan dengan menekankan pentingnya kejujuran pada diri sendiri sebelum menentukan arah hidup. Menurutnya, langkah pertama menemukan ritme adalah berhenti berpura-pura kuat dan mulai mengakui kebutuhan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, menemukan ritme itu, pertama, ketahui kebutuhan diri kita, terus jadwalnya apa, terus ya diceplok-ceplokin aja gitu. Dan dilalui satu hari, satu hari. Nanti tau-tau, eh, udah sebulan, eh, ternyata bisa gitu ya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

Ia menambahkan bahwa setiap keputusan dalam hidup bukan soal benar atau salah, melainkan tentang bagaimana seseorang menjalani pilihan itu dengan sadar dan bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Ada sebuah kutipan yang saya suka banget bahwa 'There is no right decision, but we have to make the decision right'. Jadi sebetulnya di dalam setiap keputusan, it's just a choice, itu cuma keputusan aja, itu cuma pilihan yang kita bikin. Tidak ada yang bener dan salah," sambungnya.

Astri pun mengungkapkan, sebagai seorang ibu bekerja, ia menerapkan prinsip one day at a time untuk menjaga keseimbangan hidup. Ia belajar menata jadwal, menerima momen lelah, dan tidak memaksakan diri untuk selalu tampil kuat. Ia juga menekankan pentingnya berada di lingkungan kerja yang mendukung perempuan. Baginya, ritme terbaik datang dari memahami kapasitas diri, mengatur ulang prioritas, dan memberi ruang untuk bernapas.

Paragon Foto: Diffa Rezy/detikcom

Sementara itu, Analisa menyebut bahwa batas-batas diri justru bisa menjadi kekuatan kepemimpinan. Ada titik terendah dalam hidup yang mengajarkan refleksi dan membuat seseorang lebih sadar akan arah yang ingin ditempuh.

"Kadang di titik terendah kita itu adalah momen yang bikin kita reflect, bikin batasan terhadap ego kita dan pelan-pelan melangkah karena kita tidak sedang berlari kejar-kejaran dengan siapapun, kita kejar-kejaran sama diri kita sendiri," ucapnya.

Menurutnya, perempuan tidak perlu tunduk pada tekanan untuk selalu kuat atau serba bisa. Ia menegaskan pentingnya membangun sistem dukungan yang sehat.

"Penyembuhan diri itu, kita juga butuh orang lain gitu. Jadi, kayak, saya suka memberikan apa ya, satu gambaran ke teman-teman perempuan bahwa kita tuh butuh orang lain gitu. Jadi, pada saat kita membangun ritme, kita harus membangun support system. Stop comparing yourself with others," lanjutnya.

Paragon Foto: Diffa Rezy/detikcom

Narasumber ketiga, Soraya Larasati, turut membagikan pengalamannya mengenai ritme hidup. Ia menjelaskan bahwa setelah melahirkan, fase memilih untuk melanjutkan karier atau fokus mengurus keluarga menjadi salah satu periode yang paling rentan.

"Ya memang kalau perempuan itu biasanya identik sama yang namanya sensitifitas ya. Jadi gampang baper gitu kan. Nah tapi kalau aku, kerentanan buat aku pada saat abis melahirkan. Itu kan ada momen-momen dimana rasa percaya diri turun ya, karena ngerasa mau berkarir susah, gak bisa ninggalin anak. Kayak pengen juga ngurus bayi sendiri, tapi pengen juga fokus karir. Jadi kayak dilematis," ceritanya.

Ia mengaku 'jeda' terbesar dalam hidupnya datang ketika ia berhenti dari kesibukan dunia entertain dan menemukan dirinya kembali lewat lari. Olahraga yang awalnya hanya ia lakukan untuk menjaga kesehatan ternyata membawa dampak lebih besar, yakni membuatnya kembali disiplin, menemukan ritme hidup yang baru, serta memulihkan rasa percaya diri yang sempat hilang setelah menjadi ibu.

Soraya menambahkan, perubahan kecil yang diterima dengan ikhlas bisa membawa manfaat berlipat, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi banyak orang di sekelilingnya.

"Dengan kita happy, dengan kondisi pada saat ini adalah pencapaian tertinggi Jadi gak perlu terlihat dalam bentuk 'piala' tapi yang bisa kita rasakan diri sendiri dan ternyata itu bisa bermanfaat buat banyak orang. Itu sebuah pencapaian yang memang tidak terlihat, tapi terasa buat banyak hati," pungkasnya.

Melalui talkshow ini, Paragon ingin mendorong perempuan untuk saling menguatkan, berbagi pengalaman, dan tumbuh dalam ritme masing-masing. Pengunjung yang hadir juga bisa mengunjungi booth Women's Space by Paragon yang hadir hingga 30 November besok.

(akn/ega)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads