Kisah Eva Mulia Bertahan dengan Bisnis Klinik Kecantikan Sejak 1977
Saat klinik kecantikan baru terus bermunculan, Eva Mulia Clinic konsisten hadir sejak 1977. Klinik ini bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara perlahan dan pasti dengan membuka cabang terbaru. Bagaimana cara Eva Mulia mempertahankan kliniknya sejak 1977 hingga saat ini?
Klinik kecantikan Eva Mulia didirikan oleh dr. Eva Muliaty. Dokter Eva mendirikan klinik tersebut setelah belajar di bidang kecantikan di China.
Kini Eva telah berusia 78 tahun. Klinik yang didirikannya sekarang menjadi usaha keluarga dan dipimpin oleh dr. Eddy Widjaja. Dokter Eddy sebagai penerus bisnis mengatakan Klinik Eva Mulia tersebar di berbagai wilayah, di antaranya di Grogol, Kebayoran Baru, Karawaci, Ciledug, Kelapa Gading, Tebet, Bintaro, Bekasi, Citra Raya, hingga terbaru di Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr. Eddy, cabang Depok hadir sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan pasien di wilayah penyangga Jakarta, terutama kasus-kasus kulit akut yang membutuhkan penanganan cepat. Depok dipilih bukan sekadar lokasi strategis, tetapi juga berdasarkan permintaan langsung dari pasien, termasuk mahasiswa dan pekerja kantoran.
Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, konsep interior klinik pun turut berubah. "Kalau dulu desainnya klasik-modern, sekarang kami sesuaikan dengan selera milenial dan Gen Z. Yang penting, pasien merasa nyaman dan senang," ujar dr. Eddy saat ditemui di Grand Opening Klinik Eva Mulia Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Tak hanya itu, fasilitas di cabang Depok juga disesuaikan dengan regulasi terbaru dan kebutuhan pasien, seperti ruang VIP, penambahan layanan, serta teknologi skin analyzer sebelum konsultasi dengan dokter, untuk memastikan evaluasi kulit yang lebih akurat.
Strategi klinik Eva Mulia Bertahan dari Tahun 1977
Gerai terbaru klinik Eva Mulia di Depok. Foto: Dok. Instagram @evamuliaclinic. |
Meski zaman telah berubah dan kompetitor bermunculan, dokter Eddy menuturkan strategi utama Eva Mulia Clinic tetap sederhana yaitu kerja tulus, jujur dan tidak memainkan harga. Ia menjelaskan kiat-kiat menjalani usaha dengan lebih dari 200 karyawan tersebut.
"Saya dan Ibu (dr. Eva) menganggap pasien seperti keluarga sendiri. Klinik ini kami rawat seperti tubuh kami sendiri. Kami tidak mengejar viral, tidak pakai KOL, dan tidak mengandalkan promosi bombastis. Kami ingin pertumbuhan yang berkelanjutan, bukan yang meledak lalu hilang," jelasnya.
Klinik Eva Mulia juga dikenal sangat hati-hati dalam memberikan perawatan. Fokus mereka bukan pada hasil instan, tetapi pada keamanan jangka panjang.
"Kalau mau cepat putih, silahkan ke tempat lain. Tapi risikonya tinggi. Kami tidak ingin pasien terkena efek samping seperti iritasi, kulit menghitam, tumbuh bulu, bahkan kanker kulit akibat krim berbahaya," tambahnya.
Sejak awal, klinik Eva Mulia dikenal sebagai solusi utama untuk jerawat dan melasma (flek hitam). Kini, layanan berkembang mencakup perawatan anti-aging, slimming, botox, DNA salmon, hingga infus vitamin. Harga perawatan pun masih tergolong terjangkau, mulai dari Rp 90.000 untuk facial dasar.
"Dulu harga facial dulu Rp 30.000 sekarang Rp 90.000 tapi fasilitas dan hasilnya tidak main-main. Kalau tidak ada hasilnya, percuma," jelas dr. Eddy.
Dokter Eddy menegaskan komitmen klinik Eva Mulia yang konsisten tidak bermain harga dan mengedepankan keamanan untuk kesehatan kulit wajah.
"Zaman sekarang kompetitor itu banyak dan sedangkan dulu kan tidak ada yang namanya dokter estetika. Tapi dokter Eva hanya terima pasien dengan permasalahan kulit. Dari dulu terkenal karena menangani masalah jerawat. Kita spesialisnya pendekatannya ke pasien dan rencana akan buka toko di Cibubur. Karena kita konservatif kita berjalan pelan-pelan dan orientasi bisnisnya kita berbeda," lanjutnya.
Dengan pengalaman lebih dari 45 tahun, dr. Eddy menuturkan klinik Eva Mulia bukan sekadar tempat perawatan kecantikan. Ini adalah tempat dengan pendekatan medis, emosional, dan etis, yang dibangun bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang.
"Kami bukan klinik yang mengejar tren. Kami ingin mewariskan ini untuk anak-cucu kami. Jadi kami jaga prinsipnya dari awal, aman, jujur, dan konsisten," tutup dr. Eddy.
(gaf/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun
Foto: 3 Desainer Indonesia Pamer Karya di Busan Fashion Week 2025
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini














































