Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pesan Manis Kate Middleton untuk Anisimova yang Kalah Telak di Final Wimbledon

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 14 Jul 2025 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Britains Catherine, Princess of Wales (L) gives the runner up trophy, to US player Amanda Anisimova after her defeat against Polands Iga Swiatek at the end of their womens singles final tennis match on the thirteenth day of the 2025 Wimbledon Championships at The All England Lawn Tennis and Croquet Club in Wimbledon, southwest London, on July 12, 2025. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE
Kate Middleton memberi tropi kepada runner-up tunggal putri Wimbledon 2025 Amanda Anisimova. (Foto: Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)
London -

Petenis Amerika Serikat (AS) Amanda Anisimova sulit untuk membendung tangis kecewanya setelah mengalami kegagalan besar dalam sejarah Wimbledon 2025. Kata-kata motivasi dari Putri Wales Catherine membantunya untuk melalui momen tersebut.

Anisimova, yang merupakan unggulan ke-13, kalah telak setelah melawan Iga Swiatek dari Polandia di Centre Court Wimbledon, London, Inggris, pada Sabtu (12/7/2026). Pertandingan yang hanya berlangsung 57 menit itu berakhir dengan kemenangan Swiatek tanpa menyisakan peluang bagi Anisimova untuk memenangi satu pun gim.

Tennis - Wimbledon - All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Britain - July 12, 2025 Amanda Anisimova of the U.S. in action during the women's singles final against Poland's Iga Swiatek REUTERS/Stephanie LecocqPenampilan Amanda Anisimova saat menghadapi Iga Swiatek. (Foto: REUTERS/Stephanie Lecocq)

Skor akhir adalah 6-0, 6-0. Hasil double bagel tersebut terakhir terjadi pada Wimbledon 1911.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam seremoni trofi, Anisimova menangis saat menyampaikan pidato untuk ibunya dan tim pelatihnya. Namun, di balik layar, sebuah momen penuh empati terjadi. Kate Middleton, yang hadir untuk menyaksikan pertandingan dan menyerahkan trofi kepada para finalis, secara pribadi mendatangi Anisimova usai pertandingan dan memberikan kata-kata penghiburan yang tulus.

"Merupakan sebuah kehormatan bisa bertemu dengannya. Saya tidak yakin apakah beliau akan datang hari ini," ujar Anisimova dalam konferensi pers setelah turnamen.

ADVERTISEMENT

Terlebih lagi, perempuan 23 tahun itu tak menyangka akan terjadi pertemuan yang lebih personal.

Tennis - Wimbledon - All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Britain - July 12, 2025 Britain's Catherine, the Duchess of Cambridge and Chair of the All England Lawn Tennis Club, Debbie Jevans are pictured on the bridge REUTERS/Toby Melville     TPX IMAGES OF THE DAYPutri Wales Catherine atau Kate Middleton di final tunggal putri Wimbledon 2025. (Foto: REUTERS/Toby Melville)

"Ia mengatakan beberapa hal yang sangat menyentuh dan membuat saya emosional lagi. Tapi beliau benar-benar baik dan menyuruh saya untuk tetap menegakkan kepala," ujar Anisimova.

Pencapaiannya hingga ke babak final Wimbledon merupakan pertama kali dalam karier Anisimova. Dua tahun lalu, ia sempat memutuskan vakum sejenak dari tenis profesional demi memulihkan kesehatan mentalnya. Kondisi psikisnya sempat terpuruk setelah sang ayah meninggal karena serangan jantung pada 2019.

Maka, Anisimova semakin tenang setelah bertemu Kate yang juga giat mengadvokasi kesehatan mental. "Saya tidak ingin membeberkan semuanya, tapi kami juga sempat berbicara lagi setelah pertandingan saat saya melewatinya. Beliau mengatakan banyak hal baik kepada saya. Itu jadi hal positif dari hari ini yang bisa saya fokuskan, ketimbang hasil pertandingannya," tambahnya.

Tennis - Wimbledon - All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Britain - July 12, 2025 Winner Poland's Iga Swiatek poses with the trophy alongside runner up Amanda Anisimova of the U.S. after the women's singles final REUTERS/Stephanie Lecocq     TPX IMAGES OF THE DAYIga Swiatek dan Amanda Anisimova di final Wimbledon 2025. (Foto: REUTERS/Stephanie Lecocq)


Di sisi lain, Iga Swiatek berhasil mencatatkan sejarah pribadi dan turnamen. Kemenangan ini menjadi gelar Grand Slam pertamanya di lapangan rumput, setelah sebelumnya belum pernah melaju melewati babak keempat di Wimbledon. Petenis nomor tiga dunia itu mengakui bahwa kemenangan ini terasa sangat istimewa karena tantangan yang ia hadapi di lapangan rumput.

"Saya rasa karena ini di lapangan rumput, kemenangan ini terasa lebih spesial dan tidak terduga," ujar Swiatek yang menorehkan rekor sebagai orang Polandia pertama yang memenangkan final tunggal putri Wimbledon.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads