Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mark Zuckerberg Setop Sediakan Pembalut di Toilet Pria, Diprotes Pegawai

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 03 Feb 2025 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Mark Zuckerberg
Foto: Facebook Mark Zuckerberg
Jakarta -

Mark Zuckerberg baru-baru ini membuat keputusan yang jadi kontroversi di kantor Meta. Dalam rangka mendukung kebijakan presiden Donald Trump yang baru saja dilantik, ia dilaporkan menyetop pengadaan pembalut menstruasi di kamar mandi pria. Hal tersebut menuai perdebatan di antara para pegawai yang memprotesnya.

Dilansir Masable, Mark Zuckerberg telah mengubah sejumlah peraturan sejak terpilihnya kembali Donald Trump sebagai pemimpin AS. Salah satunya yang berhubungan dengan transgender baik dalam aplikasi jejaring sosial Meta maupun di tempat kerja. Mark pun disebut meminta untuk agar tampon tidak disediakan lagi di kamar mandi pria.

Sebelumnya, perusahaan Meta tampaknya mendukung inklusivitas dalam kantornya, termasuk untuk para transgender. Karena itu, mereka menyediakan tampon di toilet untuk mereka yang mengidentifikasi diri sebagai pria namun mengalami menstruasi. Terungkap hal tersebut sudah tidak dilakukan lagi sejak awal tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan jika berbagai jenis pembalut, seperti tampon, liner, dan pad menghilang secara misterius tanpa pengumuman terlebih dahulu. Saat menyadarinya, para pegawai Meta tidak ingin tinggal diam. Untuk mendukung sesama pekerja, akhirnya mereka sendiri yang membawa perlengkapan-perlengkapan menstruasi tersebut agar tetap tersedia di kamar mandi pria.

Selagi itu, para pegawai juga disebut telah membuat petisi untuk meminta Meta mengembalikan lagi ketersediaan pembalut di semua toilet. Namun sayangnya Mark dan pihak perusahaan tampaknya belum akan melakukan permintaan itu dalam waktu dekat. Melalui pernyataan dalam email yang tersebar, pihak perusahaan mengelak memberlakukan kebijakan itu karena ingin mengucilkan karyawan.

ADVERTISEMENT

"Bukanlah tujuan dari pimpinan Meta untuk membuat karyawan merasa tidak diterima atau dikucilkan di kantor kami, tapi pada saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk meninjau kembali fasilitas yang kami tawarkan di tempat. Namun, jangan khawatir, masukan tersebut telah disampaikan kepada pimpinan," tulis Meta dilansir New York Times.

Mark Zuckerberg yang hadir dalam inagurasi kedua Donald Trump tampak mendukung berbagai kebijakan sang presiden. Beberapa waktu lalu Trump diketahui telah meresmikan perintah untuk menyingkirkan ideologi transgender dari militer. Tak lama setelah jadi presiden lagi, Trump memang langsung mengesahkan kebijakan untuk hanya mengakui dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads