Kisah Shan Felita, CEO Mine Perfumery, Parfum Lokal yang Wanginya Autentik
Belakangan semakin banyak brand parfum lokal yang jadi favorit di kalangan 'fraghead.' Salah satunya adalah Mine Perfumery yang menawarkan wangi unik dan autentik. Baru didirikan sejak 2021, berbagai variannya cukup diminati terlebih hadir dengan harga terjangkau dan wangi tahan lama. Sang CEO, Shan Felita, pun mengungkap kisahnya membangun brand parfum saat pandemi Corona.
Shan Felita merupakan Creative Director yang mendirikan Mine Perfumery pada 2021. Ketika itu, tren parfum belum sebesar sekarang namun Shan bertekad untuk membuat wewangian 'niche' yang bukan terinspirasi atau biasanya disebut dupe. Tak hanya membuat aroma yang menarik, Shan pun memastikan bahwa produk-produknya menggunakan bahan-bahan lokal.
"Kita berusaha apply kualitas parfum brand luar negeri untuk parfum brand lokal. Apalagi Indonesia sangat kaya hasil alam untuk parfum jadi kami berusaha mengedukasi market tentang kualitas minyak dalam negeri dan kami memprioritaskan ambil dari dalam. Kita pakai bahan-bahan asli Indonesia, seperti kayu cendana, gula aren," ungkapnya dalam Media Gathering - Rayakan Semangat Lokal di tengah Era Digital bersama Shopee beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shan menjelaskan bahwa Mine banyak menawarkan wangi vanilla yang juga menjadi favorit pasar Indonesia. Namun ia memastikan bahwa aroma vanilla yang ditawarkan lebih unik karena memiliki kesan powdery daripada creamy. Hal tersebut merupakan buah dari pengalaman Shan berkecimpung di dunia parfum selama delapan tahun.
"Aku sendiri bikin parfum selama delapan tahun jadi tahu market sukanya apa. Tapi Mine tidak ingin ikuti tren banget karena kita mau berinovasi. Makanya orang bilang Mine itu parfum 'niche' karena kurang familiar di hidung orang Indonesia," kata Shan.
Kepada Wolipop, Shan mengungkap latar belakangnya yang sudah bergelut di dunia parfum selama delapan tahun. Pemilik nama lengkap Shanandra Felita tersebut pernah bekerja di Paris untuk sebuah fragrance house terkenal. Berbekal pengalaman itu, Shan ingin membuat wewangian yang berkualitas tapi terjangkau.
"Jadi sebelumnya, aku kerja di fragrance house semacam agensi di mana kita membuat parfum-parfum untuk brand-brand besar, untuk grup LVMH, seperti Jo malone, Tom Ford, Le Labo, aku juga sempat menjadi director untuk Asia yang memastikan (sebuah parfum) kalau mau masuk ke market itu cocok apa nggak, dan aku kenal banyak peracik-peracik dari parfum itu," kata Shan.
Karena itu, ia memastikan bahwa brand-nya tidak memakai maklon karena memegang supply chain sehingga memproduksi sendiri parfumnya. Selain itu, Mine berusaha menawarkan keunikan dari wangi yang menggali kekayaan alam Indonesia. Misalnya untuk varian Unbound yang baru dirilis, Shan menggunakan wewangian yang merepresentasikan Indonesia, seperti cengkeh, pala, dan kayu cendana.
(ami/ami)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun











































