Pekerja yang Ambil Cuti Sebanyak Ini Merasa Bahagia dalam Hidupnya
Cuti menjadi hak para pekerja. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing mengenai berapa libur berbayar yang diberikan kepada pegawai mereka. Tapi sayang tidak semua orang mengambil semua cuti yang dijatahkan dalam setahun. Padahal banyaknya cuti yang digunakan berhubungan dengan tingkat kebahagiaan.
Sebuah survei mengungkap hubungan kebiasaan cuti. Dilansir CalendarLabs, sebanyak 38% partisipan mengambil lebih sedikit cuti tahun lalu. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari tidak diperbolehkan hingga tidak dapat pergi ke mana-mana. Bahkan jika bisa, tidak sedikit yang malah merasa bersalah.
Berdasarkan laporan, empat dari lima pekerja merasa segan untuk ambil jatah liburan jika tidak benar-benar dibutuhkan. Beberapa mengaku mengkhawatirkan berbagai hal, misalnya takut jadi membebankan teman kerja atau justru tidak mau ketinggalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena perasaan itu, 66% pegawai bersedia untuk bekerja lembur sebelum cuti. 69% di antaranya juga tetap merespon notifikasi dari pekerjaan selagi mereka tidak di kantor. Karena itu, sebanyak 87% pegawai lebih memilih untuk kenaikan gaji daripada ambil cuti.
Namun berdasarkan riset, mereka yang merasa bersalah ketika cuti kebanyakan adalah generasi 'dewasa'. Sedangkan gen Z diketahui lebih berani untuk meminta hak mereka. Bahkan banyak dari pekerja muda yang rutin merencanakan cuti dan benar-benar menikmati liburan tanpa peduli pekerjaan.
"Rasa bersalah ini dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan dan kinerja pekerja. Untuk mengatasi hal ini, pengusaha harus menumbuhkan budaya kerja yang mendorong mengambil cuti tanpa rasa bersalah," kata Hannah Workman, bagian dari tim kreatif CalendarLabs, kepada Fortune.
Berdasarkan laporan CalendarLabs, mereka yang merasa puas dan bahagia dalam hidup dan pekerjaan biasanya mengambil 15 cuti dalam setahun. Hal itu pun dinilai perlu dikampanyekan perusahaan agar pegawai lebih bahagia dan produktif. "Mempromosikan waktu istirahat, menyadari pentingnya kesehatan mental, dan mengelola beban kerja secara efektif dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas karyawan," kata Workman.
(ami/ami)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































