ADVERTISEMENT

Tips untuk Ibu-ibu Saat Menerima ART yang Kembali dari Mudik di Masa Corona

Gresnia Arela Febriani - wolipop Sabtu, 06 Jun 2020 08:00 WIB
Permintaan jasa Asisten Rumah Tangga (ART) jelang lebaran terus meningkat. Tarif para ART ini bisa mencapai RP 150-350 ribu per hari. Ilustrasi tips menerima ART (asisten rumah tangga) yang mudik di masa pandemi Corona.Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Resah dan bingung dalam menyambut kedatangan Asisten Rumah Tangga (ART) yang baru saja mudik dari kampung halamannya? Berikut penjelasan lengkap ahli kesehatan soal penanganan yang tepat untuk mempersiapkan kedatangan ART setelah mudik di masa pandemi Corona ini.

Juru bicara KoMPAK (Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan) dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT, FICS, FAPOA, M.Kes. mengatakan dalam menghadapi new normal ini seharusnya orang di Jakarta mempekerjakan ART yang tinggal di dalam Jakarta saja. Sebab menurutnya di ibukota juga banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

Namun kalau memang pada masa Lebaran kemarin, ART di rumah memaksa mudik, dan kini siap kembali bekerja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama sebaiknya lakukan rapid test atau swab test pada ART tersebut.

Jika pilihannya melakukan rapid test, jangan merasa aman dulu ketika hasilnya negatif virus Corona. Karena menurut dokter yang merupakan mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta itu selama tujuh hari setelah rapid test tersebut kondisi orang yang menjalani tes belum tentu aman dari COVID-19.

"Misalkan dia terkena di hari ketiga, kan masih negatif, nanti di dalam rumah itu akhirnya positif. Masyarakat juga harus mengerti bahwa rapid test negatif itu bukan berarti aman. Rapid negatif itu masih ada kemungkinan masih bisa kena," jelas dr. Koesmedi saat dihubungi Wolipop via telepon Jumat (5/6/2020).

Dokter yang pernah mendapatkan penghargaan Presiden, Universal Health Coverage (UHC) pada 2018 ini mengatakan para ART yang baru mudik ataupun baru diambil majikannya dari agen seharusnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu di rumah majikannya. Isolasi mandiri ini perlu tetap dilakukan meskipun rapid test dari ART tersebut menyatakan negatif COVID-19.

"Jika rapidnya negatif, ya sudah yang bersangkutan isolasi mandiri selama 14 hari," ujar dr. Koesmedi.

Selama masa karantina itu, majikan dari ART juga harus memerhatikan kondisinya. "Kalau misalnya dia kena di hari ke-3, ditambah dengan 4 hari baru akan terlihat hasilnya. Jika majikannya yang bersangkutan mengambil langsung dari kampungnya, maka tugas majikannya adalah untuk mengkarantina dan rapid test kembali," tambah dr. Koesmedi.

Sedangkan jika ART tersebut didapat dari agen, menurut dr. Koesmedi, atasan si ART tetap harus mewaspadai kondisinya. Sebaiknya jangan langsung percaya dengan perkataan agen yang mengaku sudah melakukan isolasi pada ART tersebut.

"Kalau hanya rapid test negatif, janga langsung percaya. Jadi dikarantina 14 hari dulu, baru bisa langsung dilepas dan bekerja," kata dokter yang pernah mendapatkan penghargaan Presiden, Universal Health Coverage (UHC) pada 2018 itu.

Dokter Koesmedi menambahkan ketika si ART sudah sampai di rumah, minta dia untuk mencuci dengan bersih semua perlengkapan bawaannya. "Mencuci semua perlengkapannya itu bisa dilakukan selama satu hari, tapi kan kuman yang sudah ada di tenggorokan, kalau dia belum manifes kan susahnya di situ. Maka dari itu harus karantina terlebih dahulu," tuturnya.

"Kita bisa tenang kalau dia benar-benar sudah karantina mandiri selama 14 hari," pungkas dr. Koesmedi.



Simak Video "Permaisuri Camilla Positif Covid-19, Alami Gejala Flu"
[Gambas:Video 20detik]
(gaf/eny)