Ini Pesan Psikolog untuk Ortu yang Anaknya Sukses Temukan Bakat Sejak Dini
Gresnia Arela Febriani - wolipop
Senin, 22 Jul 2019 18:36 WIB
Jakarta
-
Hanna Aulia Khadija mencuri perhatian karena sudah menjadi desainer fashion di usia 11 tahun. Saat usianya masih 9-10 tahun, Hanna pun telah mahir membuat rancangan busana yang siap dijual, juga berpartisipasi dalam fashion show.
Seperti halnya Hanna, setiap anak memang memiliki bakat dan minat yang bisa dikembangkan sejak dini. Jika bakat tersebut sudah jelas terlihat di usia dini, peran orangtua tetap diperlukan untuk mendampingi dan mengajak anak berdiskusi.
"Apalagi dia sudah masuk pada kehidupan profesional dalam tanda kutip yang tidak hanya profesional dalam skala kecil, tapi juga skala besar. Sudah sampai fashion show dan sudah jualan produk," jelas Liza Marielly Djaprie, psikolog klinis dan praktisi hipnoterapi, saat berbincang dengan Wolipop di kawasan Tendean, Jakarta Barat.
Menurut Liza, pendampingan harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya tekanan dalam pekerjaan, yang bisa saja tidak terhindarkan. Selain itu Liza menyarankan agar orangtua tetap mengenalkannya pada bidang-bidang lain yang mungkin juga diminatinya.
"Terkadang, kasus seperti Hanna ini kalau sudah orangtuanya terlalu bawa hati ketika sudah bangga dan potensi anaknya di situ, terus mungkin nanti Hanna mau desain yang lainnya lagi orangtuanya justru melarang. Jadi, orangtuanya juga harus open mungkin anak punya bakat yang lain," jelas ibu empat anak ini.
Tidak sekadar mendorongnya untuk terus mengasah bakat, orangtua juga harus memerhatikan apakah anak justru merasa tertekan dengan hobinya. Misalnya saja mengenali jika sang buah hati ada tekanan karena harus menghasilkan karya yang bagus.
"Ya namanya juga anak-anak. Apalagi nanti saat hormonnya bergejolak mungkin pengen main-main dll. Itu membutuhkan pendampingan lebih lanjut," terangnya.
Untuk itu mengajak berdiskusi jadi poin penting dalam hal pendampingan anak yang sudah terlihat jelas bakatnya. Jika terlihat ia mengalami stres karena hobi yang sudah berkembang jadi profesi tersebut, Liza mengusulkan, agar ditangani oleh orang yang lebih ahli.
"Kalau misalnya dia sudah terlihat ada kondisi stres yang sudah berlebih, coba dibawa ke bantuan profesional," pungkasnya. (hst/hst)
Seperti halnya Hanna, setiap anak memang memiliki bakat dan minat yang bisa dikembangkan sejak dini. Jika bakat tersebut sudah jelas terlihat di usia dini, peran orangtua tetap diperlukan untuk mendampingi dan mengajak anak berdiskusi.
"Apalagi dia sudah masuk pada kehidupan profesional dalam tanda kutip yang tidak hanya profesional dalam skala kecil, tapi juga skala besar. Sudah sampai fashion show dan sudah jualan produk," jelas Liza Marielly Djaprie, psikolog klinis dan praktisi hipnoterapi, saat berbincang dengan Wolipop di kawasan Tendean, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Liza, pendampingan harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya tekanan dalam pekerjaan, yang bisa saja tidak terhindarkan. Selain itu Liza menyarankan agar orangtua tetap mengenalkannya pada bidang-bidang lain yang mungkin juga diminatinya.
"Terkadang, kasus seperti Hanna ini kalau sudah orangtuanya terlalu bawa hati ketika sudah bangga dan potensi anaknya di situ, terus mungkin nanti Hanna mau desain yang lainnya lagi orangtuanya justru melarang. Jadi, orangtuanya juga harus open mungkin anak punya bakat yang lain," jelas ibu empat anak ini.
Tidak sekadar mendorongnya untuk terus mengasah bakat, orangtua juga harus memerhatikan apakah anak justru merasa tertekan dengan hobinya. Misalnya saja mengenali jika sang buah hati ada tekanan karena harus menghasilkan karya yang bagus.
"Ya namanya juga anak-anak. Apalagi nanti saat hormonnya bergejolak mungkin pengen main-main dll. Itu membutuhkan pendampingan lebih lanjut," terangnya.
Untuk itu mengajak berdiskusi jadi poin penting dalam hal pendampingan anak yang sudah terlihat jelas bakatnya. Jika terlihat ia mengalami stres karena hobi yang sudah berkembang jadi profesi tersebut, Liza mengusulkan, agar ditangani oleh orang yang lebih ahli.
"Kalau misalnya dia sudah terlihat ada kondisi stres yang sudah berlebih, coba dibawa ke bantuan profesional," pungkasnya. (hst/hst)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Viral Verificator
Tepis Gengsi, Kisah Viral Gen Z Jadi Tukang Pijat Panggilan Halal di Bandung
Most Popular
1
Ramalan Zodiak 20 Desember: Aquarius Lagi Beruntung, Pisces Perlu Motivasi
2
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
3
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
4
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak
5
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
MOST COMMENTED











































