Bos Baik Hati Tetap Beri Gaji Karyawan yang Resign, Alasannya Bikin Haru
Senin, 19 Mar 2018 18:15 WIB
Jakarta - Banyak orang ragu untuk resign dari perusahaan karena takut tak punya penghasilan. Beruntung, pria asal China ini punya mantan bos baik hati yang mau memberinya gaji meski tak lagi bekerja. Tak tanggung-tanggung, hal itu dilakukan lima tahun lamanya. Alasan di balik kebaikan hati bos itu pun cukup menyentuh dan bikin terharu.
Pria beruntung tersebut diketahui bernama Tang. Di 2009, Tang mulai bekerja di agensi pariwisata di Changzhou, China yang baru setahun didirikan. Sayangnya tiga tahun kemudian, ia memutuskan undur diri dari perusahaan. Itu dilakukannya karena menderita sakit ginjal uremia yang cukup parah dan harus sering berkunjung ke rumah sakit.
Menjadi satu-satunya tulang punggung, keluarga Tang pun sempat kehabisan uang. Apalagi istri Tang juga menderita diabetes serta tekanan darah tinggi dan ia punya ibu berusia 76 tahun. Beruntung Atasan Tang yang bernama Choo mengetahui hal tersebut dan merasa iba. Ia pun memastikan jika Tang tetap mendapat gaji bulan sebesar 1.800 yuan atau Rp 3,9 jutaan setiap bulannya meski tidak bekerja.
"Aku menerima gaji bulan tanpa harus bekerja. Ini sesuatu yang hanya akan terjadi di sektor swasta. Sebuah perusahaan bagus sulit dicari di negara ini dan aku beruntung bisa menemukan salah satunya," ungkap Tang.
Keputusan bos Tang untuk tetap memberinya gaji walau tak bekerja pun bukan hanya karena kasihan. Tang diketahui merupakan salah satu pelopor perusahaan dan pemimpin yang selalu bekerja keras. Ia juga banyak memberi kontribusi pada perkembangan perusahaan di awal berdiri. Kisah ini pun membuktikan jika kerja keras pasti membuahkan hasil dalam berbagai wujud.
Ketika pertama kali diketahui sakit sebenarnya perusahaan ingin memindahkannya ke posisi yang lebih mudah. Namun Tang takut membawa pengaruh buruk pada perusahaan dan akhirnya memutuskan untuk resign. Ingin Tang tetap mendapat penghasilan, Choo pun tetap memberinya gaji setiap bulan.
Sayangnya, bos baik hati tersebut meninggal dunia tahun lalu. Meski begitu, perusahaan tetap berjanji untuk membantu Tang. "Kecuali Tang meninggal dunia atau perusahaan kami bangkrut, kami akan meneruskan (memberinya gaji)," ungkap general manager perusahaan. (ami/sra)
Pria beruntung tersebut diketahui bernama Tang. Di 2009, Tang mulai bekerja di agensi pariwisata di Changzhou, China yang baru setahun didirikan. Sayangnya tiga tahun kemudian, ia memutuskan undur diri dari perusahaan. Itu dilakukannya karena menderita sakit ginjal uremia yang cukup parah dan harus sering berkunjung ke rumah sakit.
Menjadi satu-satunya tulang punggung, keluarga Tang pun sempat kehabisan uang. Apalagi istri Tang juga menderita diabetes serta tekanan darah tinggi dan ia punya ibu berusia 76 tahun. Beruntung Atasan Tang yang bernama Choo mengetahui hal tersebut dan merasa iba. Ia pun memastikan jika Tang tetap mendapat gaji bulan sebesar 1.800 yuan atau Rp 3,9 jutaan setiap bulannya meski tidak bekerja.
"Aku menerima gaji bulan tanpa harus bekerja. Ini sesuatu yang hanya akan terjadi di sektor swasta. Sebuah perusahaan bagus sulit dicari di negara ini dan aku beruntung bisa menemukan salah satunya," ungkap Tang.
Keputusan bos Tang untuk tetap memberinya gaji walau tak bekerja pun bukan hanya karena kasihan. Tang diketahui merupakan salah satu pelopor perusahaan dan pemimpin yang selalu bekerja keras. Ia juga banyak memberi kontribusi pada perkembangan perusahaan di awal berdiri. Kisah ini pun membuktikan jika kerja keras pasti membuahkan hasil dalam berbagai wujud.
Ketika pertama kali diketahui sakit sebenarnya perusahaan ingin memindahkannya ke posisi yang lebih mudah. Namun Tang takut membawa pengaruh buruk pada perusahaan dan akhirnya memutuskan untuk resign. Ingin Tang tetap mendapat penghasilan, Choo pun tetap memberinya gaji setiap bulan.
Sayangnya, bos baik hati tersebut meninggal dunia tahun lalu. Meski begitu, perusahaan tetap berjanji untuk membantu Tang. "Kecuali Tang meninggal dunia atau perusahaan kami bangkrut, kami akan meneruskan (memberinya gaji)," ungkap general manager perusahaan. (ami/sra)