Di Negara Ini, Perusahaan Dilarang Menggaji Pria Lebih Besar dari Wanita

Jakarta - Salah satu masalah wanita dalam dunia profesional adalah ketimpangan penghasilan. Tak sedikit wanita yang mendapati gajinya lebih sedikit dari pria meski beban pekerjaan atau jabatan mereka serupa. Problema tersebut dilaporkan bahkan terjadi di perusahaan-perusahaan besar dunia.

Budaya memberi gaji berdasarkan gender tentu bukan hal yang baik dan tidak seharusnya berlanjut. Karenanya, sebuah negara telah membuat kebijakan untuk menjadikan diskriminasi gender terkait penghasilan merupakan tindakan ilegal.

Adalah Islandia yang menjadi negara pertama yang melawan diskriminasi terkait penghasilan. Negara di Eropa bagian Utara tersebut melarang perusahaan memberi gaji yang tidak adil kepada pria dan wanita. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2018 lalu.

Hal ini pun tidak mengejutkan mengingat Islandia memang telah memimpin dalam urusan memajukan ekonomi wanita. Dilansir Time, Islandia adalah negara dengan celah penghasilan antara wanita dan pria terendah. Artinya, pria dan wanita di sana digaji hampir setara sesuai dengan profesi dan jabatan masing-masing. Ini telah terjadi selama sembilan tahun terakhir.

Bersama dengan Forum Ekonomi Dunia, Islandia berusaha menghilangkan ketimpangan penghasilan berdasarkan gender pada tahun 2022.

"Legislasi ini pada dasarnya adalah mekanisme yang bisa dipakai perusahaan dan organisasi untuk mengevalusi setiap pekerjaan, kemudian mereka mendapat sertifikasi setelah mereka mengkonfirmasi proses bahwa mereka membayar pria dan wanita secara adil," ungkap ketua Asosiasi Hak Wanita Islandia, Dagny Osk Aradottir Pind kepada Al Jazeera.

Selain Islandia, negara Eropa lain seperti Swiss, Austria, dan Inggris juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menghapus ketimpangan penghasilan. Bagaimana dengan Indonesia? Haruskah dilakukan hal serupa agar wanita bisa berkarier maksimal seperti pria? (ami/hst)