Fakta Mengejutkan Tentang Para Wanita yang Jadi Kontestan The Bachelor

Jakarta - Program televisi The Bachelor telah berjalan hingga musim ke-22. Acara kompetisi cari jodoh tersebut pun seperti tak pernah sepi kontestan. Masih banyak wanita yang berharap bertemu jodoh lewat program itu. Meski ada kesempatan untuk mengambil hati seorang pria tampan, menjadi kontestan The Bachelor tidaklah mudah. Ada sejumlah hal yang harus dikorban, seperti pekerjaan dan uang.

Anda yang sering menyaksikan The Bachelor pasti sudah familiar dengan ciri khas para kontestan wanitanya. Biasanya mereka adalah sosok yang cantik dan berpenampilan menarik. Para peserta yang berniat memperebutkan hati 'Si Bujangan' pun akan memakai baju-baju stylish. Namun tahukah Anda jika busana itu tak disediakan program dan harus mereka sediakan sendiri. Sedangkan program itu dikatakan tidak memberi bayaran.

Dilansir Time, para kontestan wanita The Bachelor hanya disediakan dua buah gaun oleh program tersebut. Sisanya mereka harus membawa sendiri dari rumah. Untuk tampil menarik di depan televisi dan calon pasangan, mereka tentu harus membeli atau meminjam busana desainer. Bukan itu saja, para kontestan juga harus mengeluarkan biaya untuk tanning, gaya rambut, gym, hingga makeup.

Foto: Instagram The Bachelor

Kontestan Jillian Haris dikabarkan menghabiskan $8,000 (Rp 108 jutaan) sedangkan Olivia Caridi mengeluarkan hingga $40,000 (Rp 524 jutaan). Sayangnya modal yang keluarkan itu tidak sebanding dengan hasil karena mereka pun tak berhasil mendapatkan hati si pria.

Tampil cantik dengan busana mahal memang tidak jadi jaminan kontestan dapat memenangkan kompetisi. Tengok saja Vienna Girardi dapat memenangkan musim 14 dengan busana kasual dan banyak memakai celana jeans.

Foto: Instagram The Bachelor

Harus tampil menarik, sayangnya tidak semua kontestan punya banyak uang. Karena itu, tak sedikit dari mereka yang harus berhutang demi membiayai busana hingga makeup untuk dapat merebut hari sang bujangan. Bahkan ada pula yang sampai mencairkan dana pensiun.

Pengorbanan mereka pun tak sampai di situ. Menjalani syuting hingga sekitar 10 minggu, para kontestan harus meninggalkan pekerjaan. Karenanya, banyak yang terpaksa kehilangan profesi setelah acara berakhir.

Meski begitu, tak sedikit pula yang langsung punya pekerjaan baru. Yakni sebagai selebgram atau influencer karena mendapat banyak follower setelah mengikuti The Bachelor. Beberapa alumni juga terlihat mengikuti reality show bahkan menjadi presenter. Pernah tertarik ikut kompetisi cari jodoh ini? (ami/ami)