Seperempat Karyawan Menangis Setelah Evaluasi Kerja, Anda Juga?
Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 20 Jan 2017 18:38 WIB
Jakarta
-
Studi dilakukan Adobe untuk mengukur respon pegawai terhadap evaluasi performa tahunan. Dari situ diketahui bahwa dari 1.500 pekerja yang disurvei, 22% di antaranya mengaku menangis paling tidak sekali setelah diberi ulasan buruk oleh atasan. 22% lainnya bahkan ingin langsung mengundurkan diri dari pekerjaan.
Anda mungkin berpikir jika wanitalah yang paling banyak menangis setelah mendapat 'kabar buruk' dari atasan. Namun kenyataannya pria lebih mudah sedih pasca evaluasi kerja. Menurut riset, hanya satu dari lima wanita yang menangis sedangkan untuk pria, satu dari empat.
Survei ini juga menunjukkan jika millennial lebih sensitif menghadapi evaluasi. Bukan cuma menangis. mereka tidak segan-segan untuk langsung berhenti bekerja dan melamar ke perusahaan lain. Hal ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan mengingat karakteristik millennial yang dikenal rewel dan mudah tidak betah.
Sebenarnya tidak ada yang salah jika Anda menangis di tempat kerja. Namun ada baiknya untuk tidak terlalu ditunjukkan di depan rekan dan atasan karena bisa membuat Anda terlihat cengeng dan tidak bisa bertahan di bawah tekanan.
Selain mengungkap fakta mengenai karyawan yang menangis di kantor, penelitian ini juga membeberkan hal menarik lain tentang evaluasi kerja. Meski sering kali dilakukan ternyata hal tersebut belum tentu dianggap efektif bagi para pekerja. Kebanyakan responden mengatakan jika ulasan hanya membuang waktu, membuat stres, dan menimbulkan kompetisi yang tidak sehat.
Untuk menghindari evaluasi yang kurang efektif, penelitian ini pun menyarankan agar manajer menggantinya dengan memberi saran atau masukan secara berkala setiap pekerja melakukan kekeliruan. Para pekerja ternyata lebih suka timbal balik secara langsung dari pada evaluasi yang berbasis angka.
Dilansir Bloomberg, sejumlah perusahaan ternama seperti Adobe, Accenture, General Electrics, serta Gap pun sudah meninggalkan rutinitas evaluasi tahunan. Tapi walau membuat para pekerjanya merasa lebih relaks, perusahaan melihat adanya penurunan performa kerja. (ami/ami)
Pernahkah Anda merasa sedih bahkan menangis setelah dievalusi oleh manajer atau bos? Jika iya, Anda tidak sendirian. Ulasan bernada negatif dari atasan mengenai performa kerja tentu tidak enak didengar jadi wajar merasa kecewa atau marah. Penelitian terbaru pun membuktikan bahwa hal ini dialami hampir seperempat karyawan.
Studi dilakukan Adobe untuk mengukur respon pegawai terhadap evaluasi performa tahunan. Dari situ diketahui bahwa dari 1.500 pekerja yang disurvei, 22% di antaranya mengaku menangis paling tidak sekali setelah diberi ulasan buruk oleh atasan. 22% lainnya bahkan ingin langsung mengundurkan diri dari pekerjaan.
Anda mungkin berpikir jika wanitalah yang paling banyak menangis setelah mendapat 'kabar buruk' dari atasan. Namun kenyataannya pria lebih mudah sedih pasca evaluasi kerja. Menurut riset, hanya satu dari lima wanita yang menangis sedangkan untuk pria, satu dari empat.
Foto: Thinkstock |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengungkap fakta mengenai karyawan yang menangis di kantor, penelitian ini juga membeberkan hal menarik lain tentang evaluasi kerja. Meski sering kali dilakukan ternyata hal tersebut belum tentu dianggap efektif bagi para pekerja. Kebanyakan responden mengatakan jika ulasan hanya membuang waktu, membuat stres, dan menimbulkan kompetisi yang tidak sehat.
Untuk menghindari evaluasi yang kurang efektif, penelitian ini pun menyarankan agar manajer menggantinya dengan memberi saran atau masukan secara berkala setiap pekerja melakukan kekeliruan. Para pekerja ternyata lebih suka timbal balik secara langsung dari pada evaluasi yang berbasis angka.
Dilansir Bloomberg, sejumlah perusahaan ternama seperti Adobe, Accenture, General Electrics, serta Gap pun sudah meninggalkan rutinitas evaluasi tahunan. Tapi walau membuat para pekerjanya merasa lebih relaks, perusahaan melihat adanya penurunan performa kerja. (ami/ami)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Outfit Check, Gaya Chic Aura Kasih Liburan Akhir Tahun di Luar Negeri
2
Mantan Ratu Tenis Anna Kournikova Melahirkan Anak ke-4 di Usia 44
3
Potret Cantik Zhao Lusi Terima Penghargaan Artis China Paling Berpengaruh 2025
4
Beda Gaya Maia Estianty & Mulan Jameela, Calon Nenek di Pengajian Al-Alyssa
5
Kim Da Mi Tanggapi Kritik Film The Great Flood, Ceritanya Bikin Bingung
MOST COMMENTED












































Foto: Thinkstock