Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Generasi Millennial Maunya Serba Instan? Ini Kata Pengusaha Muda Putri Tanjung

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 21 Des 2016 18:40 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Instagram
Jakarta - Industri kerja saat ini didominasi oleh para pekerja yang merupakan generasi millennial. Golongan orang yang tahun ini berusia 18 hingga 34 itu pun dikenal punya karakteristik yang sedikit menantang bagi para seniornya. Meski kreatif, mudah belajar, dan melek teknologi, mereka kadang sulit diajak bekerja keras karena lebih suka proses yang instan. Benarkah?

Sebagai salah satu generasi millennial, Putri Tanjung pun mengakuinya. Namun pengusaha muda tersebut memberikan alasan mengapa anak-anak muda sekarang suka sesuatu yang instan. Menurutnya, kehadiran media sosial dan gadget membuat segalanya jadi mudah yang kemudian mempengaruhi sikap, termasuk ketika bekerja.

"Saya pernah diundang Bank Indonesia untuk berbicara bagaimana treat generasi millennial. Menurut saya, mereka begitu karena sekarang semua serba instan, ada socmed jadi gampang jualan dan promosinya juga gratis. Tapi tidak semua berpikir seperti itu karena proses jatuh bangun itu penting untuk pembelajaran," kata putri dari CEO Trans Corp Chairul Tanjung dalam talkshow "Perempuan Inspiratif Indonesia Era Millennial" yang diadakan Duta Bangsa di Menara Mega Syariah, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Putri pun ingin mengedukasi para millennial agar menghargai proses melaui event Creativepreneur yang digagasnya. Ia menginginkan anak-anak muda mengetahui formula kesuksesan yang tidak instan karena yang instan biasanya cepat tenggelam.

Perbedaan sudut pandang antara generasi Y dan generasi sebelumnya memang sering menimbulkan konflik, tak terkecuali dengan orangtua sendiri. Putri pun mengaku sering mengalami hal serupa. Namun wanita 20 tahun yang tengah kuliah di Amerika Serikat tersebut punya cara jitu untuk mengatasinya. Bukan dengan balas mengritik namun pembuktian.

"Waktu aku buat (acara) Creativepreneur Berjuang, aku sebenarnya dilarang sama Bapak. Karena waktunya tinggal satu setengah bulan dan cost-nya sangat mahal. Aku sebagai anak menjadikannya trigger. Buktikan kalau Bapak salah dan acaranya ramai," ungkap wanita yang bisa meraup keuntungan Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar dari satu event yang dibuatnya.

Selain Putri, wanita-wanita inspiratif lain yang berbagi dalam acara tersebut adalah desainer hijab Ria Miranda dan pelaku dunia penyiaran Yessy Yani Agus. Mereka pun punya pendapat masing-masing mengenai pentingnya proses dalam meniti karier.

"Dalam dunia hiburan, entertainer datang dan pergi. Begitu juga dengan program. Jadi kami harus mengenal apa yang diinginkan pasar. Gen Y memang berhadapan dengan socmed dan gadget makanya serba instan tapi kami yakin proses tetap dibutuhkan. Apalagi, untuk sebuah program bisa on air dan bertahan di Trans TV butuh proses yang panjang," kata executive producer acara "My Trip My Adventure" tersebut.

Sementara Ria Miranda mengaku kesuksesannya saat ini terjadi karena proses yang panjang. "Dari proses kita belajar jatuh bangun. Harus punya pengalaman juga kerja sama orang. Kami bisa mendapatkan solusi permasalahan dari proses tujuh tahun itu. Apalagi yang instan biasanya hanya ikut-ikut. Sedangkan desainer harus punya karakter dan inovasi," ungkap ibu dua anak yang mulai menambah produk kacamata dan pin itu. (ami/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads