Diprotes Karena Sibuk, Begini Cara Lurah Muda Atur Waktu untuk Keluarga

Jakarta - Kesibukan menjadi seorang lurah wanita tak jarang membuat Ratnarahayu Pitriyati diprotes keluarga. Wanita yang memimpin Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung itu pernah mendapatkan keluhan karena terlalu sibuk.

Saat berbincang dengan Wolipop, lurah Ratna bercerita bahwa dia pernah mendapatkan keluhan dari keluarganya. Hal itu terjadi di awal-awal masa kepemimpinannya, yaitu Agustus 2013 silam.

"Awalnya saya diprotes karena terlalu sibuk. Tentunya itu pasti, dalam masa adaptasi keluarga akan mengeluh karena ada perbedaan rutinitas. Yang tadinya tidak terlalu sibuk, sekarang jadi sangat sibuk," tutur lurah 34 tahun itu saat diwawancarai melalui telepon, Rabu (21/4/2016).

Tetapi hal itu bisa diatasinya dengan cara berkomunikasi yang baik. Menurutnya, suami dan istri yang sama-sama bekerja harus saling mendukung satu sama lain, terutama dalam soal mengurus anak. Yang terpenting adalah keduanya tetap memberikan perhatian kepada anak dan jangan sampai perhatian tersebut berkurang.

Kini ia mengkhususkan akhir pekan adalah hari khusus keluarga. Tetapi biasanya, wanita lulusan STPDN Jatinangor itu memiliki tugas-tugas lain yang harus dihadirinya di akhir pekan dan iapun tidak segan membawa serta suami dan anaknya.

"Kalau ada acara di akhir pekan saya datang dengan suami dan anak. Setelah beres kerja saya tawarkan mau pergi kemana. Biasanya kami makan bersama, nonton bioskop, atau pergi ke rumah orangtua sebagai bentuk kebersamaan," lanjut lurah yang tengah mengandung anak kedua itu.

Ia berpendapat bahwa jika sudah berkumpul dengan keluarga, pikiran dan emosi yang tercurahkan haruslah sepenuhnya untuk keluarga. Memang hal tersebut agak sulit dilakukan mengingat profesinya yang menuntutnya harus selalu siaga, tapi ia semaksimal mungkin meluangkan waktu khusus untuk keluarganya di akhir pekan.

Cara yang sama juga dilakukan oleh Maria Agustin. Lurah yang menjabat di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur itu bercerita bahwa ia sering mengajak anaknya untuk menghadiri acara di akhir pekan.

"Sebisa mungkin kalau sudah di luar jam kantor tapi masih ada kegiatan dengan masyarakat, saya bawa anak. Jadi mereka tahu kerjaan ibunya gimana. Entah itu ke kantor atau ada acara di kampung, saya pasti ajak anak," katanya saat dihubungi Wolipop, Kamis (21/4/2016).

Untungnya, selama ini  Maria belum pernah mendapatkan keluhan dari keluarganya, terutama sang suami. Karena suaminya juga bekerja di pemerintahan, sehingga mereka sama-sama mengerti bagaimana pekerjaan masing-masing.

"Kalau tidak didukung suami malah saya tidak enak bekerja. Sebisa mungkin saya dan suami saling mendukung," tutup ibu 2 anak itu. (itn/itn)