Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Manajemen Stres ala Dhyoti Basuki: Memasak & Berlari

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 07 Jan 2016 16:35 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Daniel Ngantung
Jakarta - Stres, suntuk dan penat adalah beberapa contoh permasalahan klasik yang kerap dialami karyawan saat bekerja. Dhyoti Basuki, PR Head of Public Relations & Digital Intel Indonesia, juga tidak luput dari permasalahan tersebut. Tapi ia punya cara tersendiri untuk mengatasinya.

Menduduki posisi kepala humas, sulung dari tiga bersaudara ini sering menghabiskan harinya dengan menghadiri berbagai meeting. Diakuinya, sehari bisa enam meeting ia hadiri. Hal tersebut terkadang menjadi penyebab stres dan kesuntukan bagi wanita kelahiran Jakarta, 7 Mei 1977, itu. Sebagai solusi, ia memiliki manajemen stres yang terbilang unik karena sekaligus menyenangkan hati orang lain.

Ia menghilangkan stres dengan melakukan hobinya, yakni memasak. Biasanya sepulang kerja, Dhyoti langsung menuju dapur lalu memasak sekedar untuk meredam stres dan penat di kantor. Kuliner khas Jepang dan Italia adalah hidangan favorit yang kerap dimasak lulusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Politik Universitas Parahyangan, Bandung, itu.
 
"Hati dan pikiranku terasa tenang dan lega saat memasak," ujar Dhyoti kepada Wolipop beberapa waktu lalu di kantornya. Selasai memasak, Dhyoti tidak menikmati hasil racikannya sendiri. Ia juga mengirimkan masakan buatannya ke sahabat dan keluarganya. "Dengan senang hati mereka menerimanya. Hehehe," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: 30 Lipstik yang Tahan Lama

Berlari juga menjadi 'pelarian' Dhyoti dari rasa stres dan suntuk. Berkantor di kawasan Sudirman, sulung dari tiga bersaudara ini menyempatkan diri berlari di sekitaran Senayan sesudah atau bahkan di sela waktu bekerja jika rasa penatnya sudah tidak dapat terbendung lagi. "Setelah lari 10 km, otak langsung fresh," ujar wanita yang pernah masuk dalam  daftar Top 10 Young Women Future Business Leader versi majalah Swa 2012 silam.

Selain untuk meredam stres dan penat, berlari juga menjadi obat mujarab Dhyoti mengatasi writer's block alias buntu ide menulis. Berprofesi sebagai humas, Dhyoti bertugas menyusun proposal dan pidato pimpinan perusahaannya. Seperti seorang penulis, ia juga terkadang mengalami writer's block.

Di samping berlari, ia biasanya meninggalkan sebentar tugas menulisnya untuk mengobrol sebentar dengan rekan kerjanya. Dari obrolan itu, Dhyoti biasanya menemukan inspirasi untuk materi tulisannya.

"Waktu kerja sebagai PR perusahaan susu, pas lagi bingung mau menulis apa, aku biasanya main ke bagian packing, ngobrol bareng karyawan di situ. Lalu ke bagian lab, tempat formula susu diracik, ngobrol lagi dengan staf lab. Setelah ngobrol dengan mereka, selalu ada saja ide tulisan yang muncul," katanya.

(dng/dng)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads