Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Riset: 76% Karyawan Mengantuk Saat Bekerja

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 15 Jul 2015 07:25 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Sebuah fakta yang cukup mengejutkan diungkap oleh sebuah penelitian terbaru tentang kebiasaan para pekerja. Yakni 76% dari mereka mengaku bekerja dalam keadaan lelah karena kurang tidur setiap harinya. Riset yang dilakukan oleh Vigin Pulse pada 1.100 karyawan di Amerika Serikat tersebut juga membeberkan bila 15% dari responden pernah tertidur di kantor setidaknya seminggu sekali. Akibat tidak istirahat dengan baik, sebanyak 30% pekerja pun merasa tidak bahagia dengan kehidupan kariernya.

Kebiasaan buruk tersebut ternyata cukup berpengaruh buruk, baik terhadap pekerja itu sendiri maupun perusahaan. Wajar saja, kurangnya tidur yang mengakibatkan rasa kantuk dan lelah saat bekerja sehingga dapat mengurangi produktivitas. Hal tersebut juga mengurangi energi, fungsi kognitif, dan kemampuan untuk mengatasi rasa tertekan. Bukan hanya berpengaruh terhadap karier, kurang tidur juga membuat mereka melewatkan aktivitas dengan keluarga.

Menurut Virgin Pulse, sebanyak 30% responden mengaku jika mereka tidur kurang dari enam jam setiap hari. Hal ini tentu disayangkan mengingat kerugian yang bisa diakibatkan oleh kurangnya waktu istirahat. Masalah tersebut dapat menyebakan kegemukan dan penyakit berbahaya, seperti hipertensi, diabetes, depresi, hingga kanker. Yang juga patut diwaspadai, 26% dari mereka mengaku pernah mengantuk ketika berkendara ke kantor. Bahkan 32%-nya kadang setengah tertidur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangnya tidur para pekerja juga perlu diwaspadai perusahaan. Bagaimana tidak? Hal tersebut dapat mengurangi konsentrasi, memori, kemampuan menjaga keuangan, serta berkurangnya kerja voluntir karyawan yang akan berpengaruh pada keuntungan perusahaan. Masalah itu bahkan bisa merugikan perusahaan sebanyak Rp 26 jutaan setiap pekerja per tahunnya.

Perusahaan pun perlu melakukan sesuatu jika tidak ingin keuntungan serta performa kerja para karyawannya menurun. Apalagi, pegawai yang tidak cukup tidur kemungkinan kecil meminta bantuan ahli kesehatan. Solusinya, perusahaan bisa mengedukasi para pegawai tentang pentingnya gaya hidup sehat dan istirahat berkualitas. Dengan begitu, mereka bisa lebih prima, produktif, dan berpartisipasi dalam perusahaan.

(ami/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads