Liputan Khusus Cuti Kerja
Seberapa Sering Sebaiknya Cuti Diambil Dalam Bekerja?
Marrectha Backthianie - wolipop
Jumat, 23 Mei 2014 14:34 WIB
Jakarta
-
Bagi para pekerja, bekerja setiap hari bisa mengakumulasikan tingkat stres, baik tinggi maupun rendah. Itulah sebabnya cuti dibuat untuk digunakan dan kemudian memberikan 'napas' bagi otak untuk meremajakan dan mengasah sendiri.
Frekuensi mengambil cuti setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka menyicil beberapa hari saja di setiap bulan, adapula yang sekaligus mengambil cuti panjang dalam satu waktu. Biasanya mereka ini yang senang pergi ke luar negeri yang jaraknya cukup jauh.
Berdasarkan undang-undang tenaga kerja, setiap karyawan berhak menerima 12 hari kerja untuk melakukan cuti. Akan tetapi tak banyak dari Anda yang memanfaatkan cuti hari kerja dengan sering mengambil cuti lebih dari dua kali dalam satu bulan. Meski itu adalah hak Anda, mengambil cuti terlalu sering dapat memberikan penilai yang kurang baik dari atasan. Sebaiknya seberapa sering cuti diambil dalam bekerja?
Untuk Anda yang akan mengambil cuti lebih dari satu kali dalam satu bulan, coba pertimbangkan kembali apakah cuti tersebut memang benar-benar harus diambil atau tidak. Jika cuti tersebut dirasa tidak terlalu penting dan membuat pekerjaan Anda malah menjadi terbengkalai, coba untuk menunda cuti kerja Anda di bulan yang sama.
"Sebaiknya disarankan dan bagusnya itu dua kali atau tiga kali dalam satu tahunnya, itu pun dilihat dari unit kerjanya misalnya karyawan tersebut banyak melakukan cuti lalu dapat mengganggu sistem kerja tentu berdampak tidak baik bagi pihak perusahaan," ujar Kepala Departemen HRD Trans TV Widyastuti Kurniasih saat wawancara bersama Wolipop melalui telepon, Selasa (20/05/2014).
Sedangkan menurut Psikolog klinis dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, seberapa sering baiknya cuti diambil dalam bekerja dilihat dari sejauh mana Anda membutuhkan istirahat karena pekerjaan yang padat. Terutama untuk Anda yang sudah berkeluarga, melakukan cuti untuk menghabiskan waktu bersama-sama adalah hal yang harus diprioritaskan.
Akan tetapi dalam hal ini meski sudah berkeluarga dan membutuhkan istirahat yang ekstra, bukan berarti Anda bisa sesering mungkin mengambil cuti dalam jarak waktu yang berdekatan. Tetap ada batasan dan peraturan yang harus diikuti dari pihak perusahaan yang memperkerjakan Anda. Intinya cuti berfungsi untuk meregangkan ketegangan dalam diri seseorang karena sibuk bekerja.
"Menurut saya pribadi cuti adalah hal yang penting, terutama saat Anda mengambil cuti di tengah hari kerja lalu pergi ke bioskop, suasana berbeda dan lebih santai akan Anda rasakan, lain halnya dengan mengambil cuti di hari libur," ujar Wulan saat diwawancara Wolipop di Cilandak Town Square, Selasa (20/05/2014).
Wulan juga menambahkan dalam bekerja sebaiknya perhatikan kembali apakah Anda mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan yang seharusnya. Jika pada kenyataannya Anda lebih sering mengalami stres atau merasa tertekan, coba kembali lakukan evaluasi apakah pekerjaan yang dijalani sudah sesuai atau tidak.
(fer/asf)
Frekuensi mengambil cuti setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka menyicil beberapa hari saja di setiap bulan, adapula yang sekaligus mengambil cuti panjang dalam satu waktu. Biasanya mereka ini yang senang pergi ke luar negeri yang jaraknya cukup jauh.
Berdasarkan undang-undang tenaga kerja, setiap karyawan berhak menerima 12 hari kerja untuk melakukan cuti. Akan tetapi tak banyak dari Anda yang memanfaatkan cuti hari kerja dengan sering mengambil cuti lebih dari dua kali dalam satu bulan. Meski itu adalah hak Anda, mengambil cuti terlalu sering dapat memberikan penilai yang kurang baik dari atasan. Sebaiknya seberapa sering cuti diambil dalam bekerja?
Untuk Anda yang akan mengambil cuti lebih dari satu kali dalam satu bulan, coba pertimbangkan kembali apakah cuti tersebut memang benar-benar harus diambil atau tidak. Jika cuti tersebut dirasa tidak terlalu penting dan membuat pekerjaan Anda malah menjadi terbengkalai, coba untuk menunda cuti kerja Anda di bulan yang sama.
"Sebaiknya disarankan dan bagusnya itu dua kali atau tiga kali dalam satu tahunnya, itu pun dilihat dari unit kerjanya misalnya karyawan tersebut banyak melakukan cuti lalu dapat mengganggu sistem kerja tentu berdampak tidak baik bagi pihak perusahaan," ujar Kepala Departemen HRD Trans TV Widyastuti Kurniasih saat wawancara bersama Wolipop melalui telepon, Selasa (20/05/2014).
Sedangkan menurut Psikolog klinis dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, seberapa sering baiknya cuti diambil dalam bekerja dilihat dari sejauh mana Anda membutuhkan istirahat karena pekerjaan yang padat. Terutama untuk Anda yang sudah berkeluarga, melakukan cuti untuk menghabiskan waktu bersama-sama adalah hal yang harus diprioritaskan.
Akan tetapi dalam hal ini meski sudah berkeluarga dan membutuhkan istirahat yang ekstra, bukan berarti Anda bisa sesering mungkin mengambil cuti dalam jarak waktu yang berdekatan. Tetap ada batasan dan peraturan yang harus diikuti dari pihak perusahaan yang memperkerjakan Anda. Intinya cuti berfungsi untuk meregangkan ketegangan dalam diri seseorang karena sibuk bekerja.
"Menurut saya pribadi cuti adalah hal yang penting, terutama saat Anda mengambil cuti di tengah hari kerja lalu pergi ke bioskop, suasana berbeda dan lebih santai akan Anda rasakan, lain halnya dengan mengambil cuti di hari libur," ujar Wulan saat diwawancara Wolipop di Cilandak Town Square, Selasa (20/05/2014).
Wulan juga menambahkan dalam bekerja sebaiknya perhatikan kembali apakah Anda mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan yang seharusnya. Jika pada kenyataannya Anda lebih sering mengalami stres atau merasa tertekan, coba kembali lakukan evaluasi apakah pekerjaan yang dijalani sudah sesuai atau tidak.
(fer/asf)
Home & Living
Siapkan BBQ Malam Tahun Baru yang Seru & Ngangenin dengan Perlengkapan BBQ & Hotpot Ini!
Home & Living
3 Ide Kado Spesial Tahun Baru untuk Orang Tersayang!
Health & Beauty
Tahun Baru, Warna Baru! 3 Lip Produk Ini Layak Dicoba Pekerja Kantoran dan Wanita Kuliahan
Hobbies & Activities
Nunggu Countdown Tahun Baru Anti Bosan! 5 Board Game Ini Bisa Jadi Pilihan Penyelamat Suasana
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Perseteruan Reuni F4 Semakin Memanas, Ken Chu Akhirnya Minta Maaf
2
7 Potret Marshanda Pakai Seragam SMA di Usia 36 Tahun, Dipuji Masih Pantas
3
Putri Chef Gordon Ramsay Menikah di Tengah Konflik Keluarga, Mertua Tak Hadir
4
Most Popular Sepekan: Kisah Tylor Chase, Bintang Nickelodeon Jadi Gelandangan
5
10 Artis China Paling Populer Sepanjang 2025, Posisi Pertama Jadi Sorotan
MOST COMMENTED











































