Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ribut Soal Nama, Pasangan Ini Berakhir Cerai Hingga Anak Tak Punya Akta Lahir

Vina Oktiani - wolipop
Jumat, 12 Sep 2025 08:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

young asian couple having a big argument. click for more:
Foto: Dok. istock
Jakarta -

Berbeda pendapat dalam rumah tangga itu wajar, tapi jangan sampai anak jadi korban. Seperti kisah yang satu ini, gara-gara tidak sepakat soal nama anak, buah hati mereka yang sudah berusia lebih dari satu tahun belum juga memiliki akta kelahiran hingga membuatnya kesulitan mendapatkan imunisasi.

Melansir Oddity Central, kasus ini terungkap saat Pengadilan Rakyat Pudong New Area menangani perceraian pasangan tersebut. Keduanya menikah pada 2023 dan dikaruniai seorang bayi laki-laki setahun kemudian. Sayangnya, sejak kelahiran anak, hubungan rumah tangga keduanya justru memburuk hanya karena masalah sepele, yaitu penentuan nama anak.

Baik suami maupun istri sama-sama bersikeras ingin menggunakan nama pilihannya. Mereka bahkan meminta dokumen asli serta surat kuasa dari satu sama lain, namun tak ada yang mau mengalah. Bukti yang diajukan ke pengadilan menunjukkan keduanya sampai datang terpisah ke rumah sakit untuk mencoba mendaftarkan nama sesuai keinginan masing-masing, tetapi gagal karena tidak memenuhi aturan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak ini sudah berusia lebih dari satu tahun, tapi belum punya akta kelahiran. Ia tidak bisa mendapatkan registrasi rumah tangga, bahkan sulit untuk imunisasi," terang Hakim yang menangani perkara.

Pengadilan menilai keterlambatan tersebut melanggar hak dasar anak. Orang tua seharusnya bertanggung jawab, bukan menjadikan anak sebagai alat tawar-menawar dalam konflik pribadi.

ADVERTISEMENT

Untuk melindungi hak sang anak, pengadilan mengeluarkan Notice of Care for Minor Children yang mewajibkan kedua orang tua bekerja sama mengurus akta kelahiran dalam batas waktu tertentu. Namun lagi-lagi, mereka justru kembali bertengkar soal siapa yang memegang dokumen asli. Akhirnya, pengadilan mengambil alih sementara dokumen kelahiran sebelum diserahkan kepada ibu agar proses administrasi bisa segera berjalan.

Kasus ini langsung jadi sorotan di media sosial Tiongkok. Banyak netizen mengkritik pasangan tersebut.

"Pasangan seperti ini seharusnya tidak punya anak," tulis seorang warganet.

"Nama bisa diganti, tapi mereka justru mengorbankan masa depan anak. Itu bukan sikap orang tua yang bertanggung jawab," tulis komentar lain.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads