Hari pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia dan penuh kenangan indah justru berubah menjadi tragedi bagi pasangan pengantin asal Kanada, Vicky dan Piya. Pasangan tersebut datang jauh-jauh ke Bengaluru, India, untuk merayakan pernikahan mereka, namun malah harus menghadapi kenyataan pahit ketika sebuah color bomb atau bom warna meledak dan menyebabkan pengantin wanita terluka parah.
Dalam video yang dibagikan pasangan tersebut ke Instagram, terlihat jelas bagaimana sebuah color bomb, yang seharusnya menjadi latar belakang dramatis untuk sesi foto pernikahan mereka, malah meluncur langsung ke arah pengantin. Kejadian itu terjadi tepat saat pengantin pria, Vicky mengangkat istrinya, Piya untuk mengambil foto romantis. Akibat ledakan tersebut, Piya mengalami luka bakar yang cukup serius di punggung serta rambut.
Vicky dan Piya menjelaskan bahwa mereka berencana untuk menggunakan bom warna sebagai properti foto untuk menambah keindahan hari pernikahannya. Namun, bom warna yang seharusnya menghasilkan asap warna-warni untuk foto tersebut justru mengalami kerusakan dan malah meluncur menuju mereka.
"Rencananya, bom warna ini akan meledak di latar belakang untuk foto yang spektakuler, tapi alat ini rusak dan malah mengarah ke kami," tulis pasangan tersebut di Instagram.
Akibat kejadian tersebut pasangan pengantin terpaksa harus segera meninggalkan lokasi pernikahan dan menuju rumah sakit untuk mendapat perawatan. Dalam video yang diunggah terlihat dengan jelas luka bakar besar di punggung Piya dan rambutnya akibat ledakan bom warna.
"Kami berasal dari Kanada dan melangsungkan pernikahan di Bengaluru. Insiden ini terjadi di antara upacara pernikahan dan resepsi. Kami harus segera pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka bakar," kata Vicky dan Piya.
Tak sedikit netizen yang turut memberikan komentar, beberapa merasa prihatin dengan nasib pengantin wanita tersebut, sementara lainnya mengingatkan agar pasangan ini tidak mengaitkan kejadian tersebut dengan takhayul tentang pernikahan.
Simak Video "Kesaksian Pengantin Irak di Tengah Kebakaran Pesta Pernikahannya"
(vio/vio)