Liputan Khusus Menikah di KUA

Pengalaman Nikah di KUA, Ini Syarat dan Caranya Mengurus Pernikahan Sendiri

Gresnia Arela Febriani - wolipop

Jumat, 18 Feb 2022 06:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pasangan Isla Islamia dan Reza Koraag yang menikah di KUA.

Foto pasangan Isla dan Reza menikah di KUA. Foto: Dok. pribadi Isla.

Jakarta -

Menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) bisa menjadi pilihan bagi pasangan selama pandemi COVID-19. Bagaimana cara menikah di KUA? Berikut cerita pasangan yang berbagi pengalaman menikah di KUA.

Menikah di KUA sendiri memiliki banyak manfaat untuk pasangan. Selain tidak perlu memikirkan biaya administrasi nikah di luar KUA, kamu pun menghemat biaya dekorasi pernikahan, makanan bagi tamu undangan, dan anggaran lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh pasangan Isla Islamia dan Reza Koraag yang memutuskan nikah di KUA pada Maret 2020. Keduanya pun berbagi pengalaman menikah di KUA untuk pembaca Wolipop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isla mengatakan persiapan untuk menikah dari lamaran hingga pernikahan dilakukannya sekitar enam bulan. Isla dan Reza memutuskan menikah di KUA salah satu alasannya karena pada Maret 2020 angka positif Corona yang sedang tinggi di Tanah Air.

"Nikah di KUA itu ide aku sendiri. Reza nanya alasannya apa menikah di KUA? Aku bilang lebih hemat dan juga lokasi KUA sangat dekat dari rumah," ungkap Isla kepada Wolipop belum lama ini.

"Selain itu, nikah di KUA lebih tepat waktu. Jadi tidak terlalu lama menunggu penghulu datang, ketiga kalau bikin akad di rumah lebih banyak persiapan, khawatir akan membuat repot orang rumah," tambah Isla.

Pasangan Isla Islamia dan Reza Koraag yang menikah di KUA. Foto: Dok. pribadi Isla.

"Bulan Desember 2019 aku dan suami datang ke KUA, tiga bulan sebelum menikah tanggal 28 Maret 2020. Aku ke bagian administrasi lalu diberikan brosur persyaratan pernikahan yang harus dilengkapi," tuturnya. Apa saja syarat menikah di KUA?

Syarat menikah di KUA:

- Surat pengantar RT
- Surat pernyataan belum menikah
- KTP dan KK ( calon suami dan orangtua atau wali nikah)
- Akte lahir dan atau ijazah
- Foto 2x3 = 4 lembar dan 4x6= 2 lembar (background biru)
- Buku nikah orangtua (bagi anak perempuan pertama)
- N1, N2, N4 (kelurahan) dan N3 (KUA/kelurahan), yang bisa didapatkan saat mengajukan surat pengantar di kelurahan
- Surat numpang/ rekomendasi nikah, bila menikah di luar domisili
-N7 (KUA)
-N5 (KUA; bila kurang dari 21 tahun)
- Fotocopy KTP saksi akad nikah(masing-masing satu dari calon)
- Surat izin komandan / surat izin nikah untuk pengantin yang merupakan anggota TNI/Polri
- Dispensasi kecamatan jika mendaftarkan pernikahan kurang dari 10 hari jelang hari-H
- Dispensasi pengadilan jika pengantin pria berusia kurang dari 19 tahun atau wanita berusia kurang dari 19 tahun.
- Akte cerai (pengadilan agama)/N6 dan surat keterangan kematian jika sudah bercerai atau pasangan sebelumnya meninggal
- Surat-surat dari kedutaan untuk WNA
- Fotocopy paspor untuk WNA
- Fotocopy surat tanda kenal lahir untuk WNA.

Setelah mengetahui syarat menikah di KUA, berikut kelebihan dan kekurangannya...KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.

Wanita 29 tahun itu mengatakan keputusan menikah di KUA didukung orangtuanya dan mertuanya. Mereka mengikuti saja keinginan anak-anaknya. Isla dan Reza menggelar pernikahan di KUA Pondok pinang, Jakarta Selatan. Saat itu mereka mengenakan busana adat Sunda.

Isla menjelaskan biaya menikah di KUA yang dirinya dan Reza keluarkan adalah Rp 600 ribu. Pada dasarnya menikah di KUA gratis jika dilakukan di hari kerja. Namun karena dia dan Isla menikah di hari Sabtu, ada biaya yang harus dikeluarkan sesuai persyaratan dari KUA.

Pernikahan Isla dan Reza di KUA berjalan dengan lancar. Meski pernikahan digelar sederhana, Isla mengaku dirinya tetap deg-degan saat acara akan digelar.

"Yang pasti tetap deg-degan tapi seru juga karena melihat pasangan yang lain juga pada deg-degan. Namun pas akad prosesnya cepat juga, karena on time banget," ucap Isla.

Bagi kamu yang ingin menikah di KUA sepertinya, Isla menyebutkan kekurangan dan kelebihannya. Dua kelebihannya adalah menghemat waktu dan budget.

"Menikah di KUA atau di manapun sama-sama sakral. Kalau untuk efisiensi budget dan waktu menikah di KUA pilihan yang tepat. Namun kalau untuk momen bersama keluarga besar mungkin kurang. Karena saat akad hanya beberapa orang saja yang boleh melihat. Jadi tidak bisa seluruh keluarga besar melihat. Kedua tidak ada momen seperti sungkeman dengan orang tua, karena langsung akad, foto-foto dan pulang," pungkasnya.

(gaf/eny)