Ini Kata Pakar Soal Aming yang Gugat Cerai Evelyn Sebelum 1 Tahun Menikah
Hestianingsih - wolipop
Jumat, 17 Mar 2017 19:26 WIB
Jakarta
-
Tidak ada yang menyangka kalau bahtera rumah tangga Aming dan Evelyn sudah berada di ujung tanduk, hanya dalam waktu pernikahan yang singkat. Komedian bertubuh kurus itu menggugat cerai istri yang dinikahinya pada 4 Juni 2016, setelah delapan bulan bersama.
Kekerasan dalam rumah tangga hingga sikap Evelyn yang terlalu posesif disinyalir menjadi beberapa penyebab pria 36 tahun itu keukeuh berpisah dari wanita dengan nama lengkap Evelyn Nada Anjani itu. Selain Aming, sebelumnya sejumlah selebriti Indonesia juga pernah mengalami nasib serupa. Tidak jarang dari mereka yang usia pernikahannya bahkan lebih singkat ketimbang masa berpacaran. Seperti hal nya Aming dan Evelyn, yang telah menjalin cinta kasih selama lebih kurang empat tahun.
Mengapa sebuah pernikahan bisa berakhir singkat? Apakah karena dua individu yang bersatu terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah? Bagaimana dengan pasangan yang pacaran bertahun-tahun tapi tak juga dapat mempertahankan biduk rumah tangganya dalam waktu lama?
Jika ketidakcocokan, perbedaan prinspip atau keraguan yang jadi alasannya, mengapa mereka tidak menyadarinya dari awal dan tetap melanjutkan pernikahan?
Diungkapkan terapis dan penulis 'Finding Love Again: 6 Simple Steps to a New and Happy Relationship' Terri Orbuch, kebanyakan pernikahan singkat terjadi karena pasangan beranggapan segala halnya akan berubah lebih baik setelah mereka menikah. Pernikahan, dianggap pasangan sebagai solusi dari permasalahan mereka.
"Mereka berpikir, ketika semuanya sudah mantap, setelah salah satu pihak mendapatkan pekerjaan atau setelah mereka tinggal bersama, segalanya akan berubah. Dia (pasangan pria) tidak akan melakukan ini atau itu. Atau dia (pasangan wanita) akan jadi berbeda (dan lebih baik dari sebelumnya)," tutur Terri, seperti dikutip dari Huffington Post.
Terri menambahkan, "Mereka berasumsi kalau masalah yang mereka hadapi saat ini adalah akibat dari tidak hidup bersama, stres karena merencanakan pernikahan, atau tidak bisa mapan atau tidak bisa berkomitmen, ketika itu yang jadi fokus di antara dua orang ini maka itulah sebenarnya masalahnya."
Ketika hal-hal tersebut yang berada di pikiran pasangan ketika memutuskan untuk menikah, maka sebenarnya mereka adalah pasangan yang tidak kompatibel satu sama lain. Jadi ketika perubahan yang mereka harapkan tidak terjadi, atau jauh berbeda dari ekspektasi, maka perceraian bisa-bisa tak terelakkan.
Singkatnya pernikahan pasangan juga dipengaruhi oleh perkembangan gaya hidup masa kini. Menurut terapis dan konsultan pernikahan asal Toronto, Beth Mares, pasangan di era modern sekarang ini 'merasa lebih bebas untuk bercerai'. Ia juga melihat banyak pasangan muda yang datang kepadanya untuk konseling tentang pernikahan, bahkan sebelum mereka menikah.
Dari pengalaman Beth memberikan konseling, rata-rata pasangan merasa perlu menikah karena mereka juga merasa bisa mengakhirinya kapan saja.
"Kebanyakan dari mereka, dalam situasi tersebut, menikah, begitu tempatnya sudah dipesan dan undangan telah disebar... mereka hanya perlu melakukannya (menikah) dan berharap bisa lancar-lancar saja ke depannya," kata Beth.
Lalu ketika hubungan ternyata bermasalah setelah menikah, tidak sedikit pasangan memutuskan untuk bercerai hanya agar mereka tidak terlalu sakit hati.
"Semakin cepat mereka berpisah, semakin sedikit duka yang akan mereka rasakan," ucapnya.
Benarkah demikian? Bagaimana menurut Anda? (hst/hst)
Kekerasan dalam rumah tangga hingga sikap Evelyn yang terlalu posesif disinyalir menjadi beberapa penyebab pria 36 tahun itu keukeuh berpisah dari wanita dengan nama lengkap Evelyn Nada Anjani itu. Selain Aming, sebelumnya sejumlah selebriti Indonesia juga pernah mengalami nasib serupa. Tidak jarang dari mereka yang usia pernikahannya bahkan lebih singkat ketimbang masa berpacaran. Seperti hal nya Aming dan Evelyn, yang telah menjalin cinta kasih selama lebih kurang empat tahun.
Mengapa sebuah pernikahan bisa berakhir singkat? Apakah karena dua individu yang bersatu terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah? Bagaimana dengan pasangan yang pacaran bertahun-tahun tapi tak juga dapat mempertahankan biduk rumah tangganya dalam waktu lama?
Foto: Thinkstock |
Jika ketidakcocokan, perbedaan prinspip atau keraguan yang jadi alasannya, mengapa mereka tidak menyadarinya dari awal dan tetap melanjutkan pernikahan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka berpikir, ketika semuanya sudah mantap, setelah salah satu pihak mendapatkan pekerjaan atau setelah mereka tinggal bersama, segalanya akan berubah. Dia (pasangan pria) tidak akan melakukan ini atau itu. Atau dia (pasangan wanita) akan jadi berbeda (dan lebih baik dari sebelumnya)," tutur Terri, seperti dikutip dari Huffington Post.
Foto: Thinkstock |
Terri menambahkan, "Mereka berasumsi kalau masalah yang mereka hadapi saat ini adalah akibat dari tidak hidup bersama, stres karena merencanakan pernikahan, atau tidak bisa mapan atau tidak bisa berkomitmen, ketika itu yang jadi fokus di antara dua orang ini maka itulah sebenarnya masalahnya."
Ketika hal-hal tersebut yang berada di pikiran pasangan ketika memutuskan untuk menikah, maka sebenarnya mereka adalah pasangan yang tidak kompatibel satu sama lain. Jadi ketika perubahan yang mereka harapkan tidak terjadi, atau jauh berbeda dari ekspektasi, maka perceraian bisa-bisa tak terelakkan.
Singkatnya pernikahan pasangan juga dipengaruhi oleh perkembangan gaya hidup masa kini. Menurut terapis dan konsultan pernikahan asal Toronto, Beth Mares, pasangan di era modern sekarang ini 'merasa lebih bebas untuk bercerai'. Ia juga melihat banyak pasangan muda yang datang kepadanya untuk konseling tentang pernikahan, bahkan sebelum mereka menikah.
Dari pengalaman Beth memberikan konseling, rata-rata pasangan merasa perlu menikah karena mereka juga merasa bisa mengakhirinya kapan saja.
"Kebanyakan dari mereka, dalam situasi tersebut, menikah, begitu tempatnya sudah dipesan dan undangan telah disebar... mereka hanya perlu melakukannya (menikah) dan berharap bisa lancar-lancar saja ke depannya," kata Beth.
Lalu ketika hubungan ternyata bermasalah setelah menikah, tidak sedikit pasangan memutuskan untuk bercerai hanya agar mereka tidak terlalu sakit hati.
"Semakin cepat mereka berpisah, semakin sedikit duka yang akan mereka rasakan," ucapnya.
Benarkah demikian? Bagaimana menurut Anda? (hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
TikTok Viral Verificator
Pernikahan Viral Serba 9, Mahar Emas 99 Gram Hingga Uang Jujuran Rp 99,9 Juta
Detail Gaun Pernikahan Brisia Jodie, Konsep Royal Wedding ala Kate Middleton
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Viral Verificator
Viral Pernikahan Unik Gen Z: Dekor DVD Bekas, Menu Kaki Lima
Pasangan Ini Sewa Piramida di Mesir Demi Wujudkan Dream Wedding
Most Popular
1
Potret Pernikahan Selebgram Amanda Zahra yang Trending, Jadi Pengantin Sunda
2
Cher Siap Menikah Lagi Menjelang Usia 80 dengan Pria 39 Tahun
3
Michael Kors Bawa Liburan ala New York ke Jakarta dengan Bola Salju 6 Meter
4
Tampak Kaya Raya Ternyata Gelandangan, Pria Tipu 5 Wanita Berakhir Ditangkap
5
Viral Verificator
Banjir Bandang Aceh, Viral Guru Ungkap Detik-detik Mencekam Saat Air Meluap
MOST COMMENTED












































Foto: Thinkstock
Foto: Thinkstock