Masa Depan Fashion, Desainer China Buat Gaun Pengantin dari Printer 3D

Jakarta - Wanita mana yang tak terpukau gaun pengantin buatan para desainer couture, dengan detail indah yang akan membuat penampilan terlihat berbeda di hari besarnya. Namun suatu hari nanti, jahitan tangan akan menjadi masa lalu. Tergantikan oleh mesin-mesin canggih yang dapat menciptakan gaun pengantin penuh detail, dan sulit dilakukan oleh tangan desainer.

Sebuah perusahaan di China ini pun mencoba mewujudkan masa depan dunia mode itu dengan menciptakan gaun pengantin 3D print. Ditampilkan di pameran TCT + Personalize Asia di Shanghai pekan ini, gaun-gaun itu dibuat dari bubuk nilon, dibandingkan memakai material gaun pengantin klasik seperti silk, lace dan sifon.

Meski terkesan kaku, desainer di balik gaun itu mengklaim gaun buatannya nyaman untuk dipakai dan lembut disentuh. Koleksi gaun pengantin itu dibuat oleh spesialis 3D printing di China, Xuberance; yang juga membuat segala aksesori seperti perhiasan, jepit rambut, dasi memakai teknologi ini.

Material gaun dibuat dari teknologi laser yang memadukan bubuk nilon, perlahan membentuk helaian 'kain'. Proses ini dinamakan Selective Laser Sintering atau SLS.

Bukan hanya gaun dan aksesori yang diaplikasikan Xuberance dengan inovasi teknologi 3D. Ia juga membuat kue pengantin dan kembang gula dari proses yang sama.

Dengan proses rumit yang melibatkan banyak teknologi, dapat dipastikan harga yang ditawarkan tak akan murah. Di situs resminya, penutup kepala atau veil, dijual mulai dari 2.167 poundsterling atau sekitar Rp 42 juta. Untuk aksesori kepala mulai dari Rp 10 jutaan. Sedangkan gaun-gaunnya diberi label 'Price On Request', atas pertimbangan desain dan detail yang membuat harga jualnya cukup tinggi.

(asf/asf)