Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Laporan dari Madinah

Napak Tilas Perjalanan Rasul di Museum Nabi Muhammad

Hestianingsih - wolipop
Selasa, 29 Mar 2016 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Hestianingsih
Jakarta - Masjid Nabawi menjadi salah satu tempat tujuan utama bagi umat muslim saat berkunjung ke Madinah, terutama yang melaksanakan ibadah umrah dan haji. Selain salat dan berdoa, jamaah juga bisa menambah wawasan tentang sejarah Islam di sejumlah museum yang berada di sekitar Masjid Nabawi.

Saat perjalanan umrah bersama brand hijab Zoya dan 12 customer terpilih, Sabtu (26/3/2016), Wolipop sempat mengunjungi dua museum di dekat Masjid Nabawi, Museum Nabi Muhammad dan Museum Asmaul Husna. Kedua museum tersebut terletak persis di samping timur masjid seluas 8,2 hektar ini.

Museum Nabi Muhammad, membawa pengunjung napak tilas perjalanan Rasulullah di Kota Madinah. Dimulai dari gambar pohon yang menunjukkan silsilah keturunan Nabi Muhammad. Di area depan ini juga terpampang artikel yang menuliskan deskripsi Nabi Muhammad secara fisik, berdasarkan kesaksian beberapa sahabat nabi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bergerak masuk lebih ke dalam, pengunjung bisa melihat maket Masjid Nabawi di zaman Rasulullah. Diceritakan salah seorang pemandu rombongan, kala itu Masjid Nabawi masih sangat sederhana dan arah kiblat masih ke Masjidil Aqsa. Dalam maket tersebut juga digambarkan rumah Rasul yang berada tepat di samping Masjid Nabawi.



"Rumah Rasul dulu beratap pohon kurma. Dindingnya dari batu bata dan tanah liat yang dicampur dedaunan kurma kering," jelas Fachrurozi, pembimbing jamaah umroh Zoya.

Di museum ini juga terdapat miniatur yang menggambarkan Kota Madinah pada zaman Rasulullah. Ditampilkan pula jalur yang dilalui Nabi Muhammad saat hijrah dari Madinah ke Jeddah, untuk menghindari kejaran kaum Quraisy.



Selesai napak tilas di Museum Nabi Muhammad, rombongan pun beralih ke Museum Asmaul Husna, yaitu 99 Nama Allah. Di museum ini, pengunjung tidak hanya bisa mengetahui nama-nama Allah tapi juga informasi menarik mengenai kebesaran alam yang diciptakannya.



Dipandu petugas museum, penjelasan tentang makhluk-makhluk ciptaan Tuhan serta alam semesta dikemas cukup menarik sehingga tidak membosankan. Diawali dengan miniatur gugusan planet, yang menggambarkan betapa kecilnya bumi dibandingkan dengan matahari yang besarnya 1.300 ribu kali. Sementara di Galaksi Bima Sakti, diperkirakan ada 200-400 miliar bintang dan itu baru yang bisa terdeteksi secara ilmiah.

Kembali ke museum, di sini terbagi menjadi empat area untuk menjelaskan secara lengkap tentang 99 Nama Allah. Nama-nama tersebut diantaranya Al-Khaaliq - Maha Pencipta, Ar Rahman - Yang Maha Pengasih, Ar Rahim - Yang Maha Penyayang, Al Ghaffaar - Yang Maha Pengampung, Ar Razzaaq - Yang Maha Pember Rezeki, dan sebagainya.



Dipasang juga beberapa foto yang menggambarkan betapa besarnya semesta dan betapa kecilnya kita sebagai manusia. Misalnya saja Pohon Giant Sequoia, yang merupakan pohon tertinggi di dunia setinggi 115 meter dengan diameter 7,9 meter.

Ada pula gambar ikan paus, yang merupakan makhluk hidup terbesar di lautan. Adapun Lembah Mati, tempat terpanas di bumi, yang terdapat di California, Amerika Serikat. Selain melihat-lihat pameran, pengunjung juga diperlihatkan video tentang luasnya alam semesta lewat layar LCD berukuran 10x5 meter.

"Ada yang tahu benda langit yang lebih besar dari matahari? Ada banyak sekali. Di samping matahari ada bintang Sirius yang besarnya delapan kali lipat matahari. Dan sejauh ini bintang terbesar yang berhasil terdeteksi manusia adalah VY Canis Mayoris yang 9 miliar kali lipat besarnya matahari," ujar sang pemandu.

Di akhir perjalanan, pengunjung akan masuk ke Farewell Hall dimana terdapat wasiat Nabi Muhammad untuk mengetahui dan menghapalkan nama-nama yang baik milik Allah SWT, dan menjadikannya pedoman dalam hidup manusia. (hst/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads