Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Rahasia Konten TikTok Efektif agar Sukses Jualan dan Raih Cuan

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Kamis, 17 Jul 2025 10:02 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi bisnis digital
Talkshow Glamlocal x Modestalk di Mercure Jakarta Simatupang (15/7/2025). Foto: Gresnia/Wolipop.
Jakarta -

TikTok bukan hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga menjadi ladang potensial untuk membangun brand, menjangkau audiens yang lebih luas dan pastinya mendapatkan keuntungan dari penjualan.

Aggy Maulidya, seorang Educator dan Certified Trainer TikTok yang dikenal dengan akun Miss Konten, serta Deilla Andanti dan Helda Amalia, para founder brand fashion Kienka, berbagi strategi dan pandangan mereka dalam memaksimalkan potensi TikTok sebagai media pemasaran kreatif.

Helda Amalia menekankan bahwa TikTok adalah platform yang dinamis dan tidak bisa diprediksi. Menurutnya, kunci sukses di TikTok terletak pada keberanian untuk bereksperimen dengan berbagai format konten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu strategi yang sering ia gunakan adalah membuat video social experiment yang sederhana namun mampu memancing respons dari audiens.

"Biasanya aku kasih pertanyaan yang mudah secara random. Misalnya, sebutkan rukun iman kelima sambil memegang uang, hasilnya banyak reaksi seru dari netizen," ujar Helda dalam talkshow Glamlocal x Modestalk, bertajuk Content That Converts: Mastering Contents Strategy for Modest Fashion, di Mercure Jakarta Simatupang.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyarankan bagi brand yang ingin meluncurkan produk baru untuk mengombinasikan konten seeding yaitu konten tanpa keranjang kuning namun menarik perhatian dengan shopable video yang merupakan konten dengan keranjang kuning. Helda juga mengatakan sebaiknya menyusun timeline konten yang terencana.

Delia melanjutkan penting untuk memperhatikan produk dan tak melulu memperhatikan algoritma media sosial.

"Social media itu luas banget algoritmanya. Kita tidak perlu takut audiencenya tertentu. Tak perlu takut, karena fokusnya bikin video. Kalau soft selling bikinnya sambil dipakai dan produk ini bertemu market dan konsisten atau tidak produknya dengan target audiencenya," jelas Delia.

Aggy Maulidya menambahkan bahwa dalam membuat konten di TikTok, pemahaman terhadap target audiens menjadi hal yang paling krusial.

"TikTok itu bukan cuma untuk Gen Z. Kalau pesan kontennya untuk milenial, misalnya seputar drama rumah tangga, ya kontennya harus disesuaikan," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya membuat konten yang relevan dan relatable dengan usia serta karakteristik pasar yang dituju. Menurut Aggy, konten adalah pilar utama yang bisa mempertemukan brand dengan audiensnya, sehingga perlu strategi yang spesifik dan tidak asal viral semata.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads