Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Miss Konten Ungkap Strategi Agar Konten Viral & Hasilkan Cuan, Ini Caranya

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Rabu, 16 Jul 2025 11:20 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi bisnis UMKM
Talkshow bertajuk Content That Converts: Mastering Contents Strategy for Modest Fashion. Foto: Gresnia/Wolipop.
Jakarta -

Dalam era digital saat ini, bagi pelaku industri modest fashion membuat konten yang menarik dan menghasilkan cuan jadi tujuan. Namun, tidak semua orang tahu strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Menjawab pertanyaan tentang kunci konten agar bisa cuan dan banyak dikenal, Aggy Maulidya sebagai Educator & Certified Trainer TikTok dengan akun Miss Konten, Helda Amalia sebagai founder Kienka, dan Deilla Andanti sebagai founder Kienka, membahas strategi konten untuk brand modest fashion.

Menurut Aggy Maulidya, yang dikenal dengan akun Miss Konten kunci utama dalam membuat konten yang sukses adalah memahami target audiens. Kamu juga harus menciptakan konten yang relevan dengan target pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan jika ingin membuat konten, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu konsep video yang sesuai dengan branding brand.

"Sampai planning video ketika membangun Miss Konten yang waktu itu aku cepat putus asa. Kepengen buru-buru FYP. Ternyata seputar target audience aku dan aku kurasi lagi dan di konten ketujuh sudah masuk FYP," ujar Aggy dalam talkshow Glamlocal x Modestalk, yang bertajuk Content That Converts: Mastering Contents Strategy for Modest Fashion, di Mercure Jakarta Simatupang, Selasa (15/7/2025).

ADVERTISEMENT

Strategi Konten agar Hasilkan Cuan

Aggy Maulidya yang sudah mengikuti berbagai kelas bikin konten itu mengatakan pembuatan short video atau video singkat untuk konten, sebaiknya harus sesuai dengan target audience. Ia mengjelaskan ada tiga jenis konten yang wajib kamu pahami.

1. Shopable Video

Konten ini yang ada keranjang kuningnya. Jika ingin membangun konten yang Shopable Video, dia menyarankan jangan ada konten joget-joget. Berikan informasi tentang produk yang jelas.

2. Seeding Video

Seeding video adalah konten yang tidak ada keranjang kuningnya. Ini termasuk konten caper dan penting dibikin untuk menarik. Stategi punya dicampur dengan Shopable Video dan Seeding Video.

3. Teaser Video

Video ini penting untuk membawa orang untuk menonton Live Streaming. Biasanya ada kalender event.

Agy menyarankan buatlah konten yang natural dan tak melulu estetis agar terkesan bukan gimmick. Jangan membatasi pikiran untuk membuat video sekreatif mungkin agar bisa memancing penonton.

Selain itu kamu bisa membuat video yang nyeleneh agar bisa menghibur dan membuat orang penasaran. Semakin mengundang perdebatan, akan semakin banyak penontonnya.

"Waktu sesi algoritma, rewatch, komen dan likes. Bikin konten yang bisa berinteraksi dan memancing penonton komentar," jelas Aggy.

Dalam membuat konten, tiga detik pertama adalah kunci. Usahakan di awal konten, sudah memberikan pesan yang jelas dan menarik penonton untuk tetap menyimak hingga akhir.

"Yang jarang banget diinformasikan di konten adalah menyajikan konten yang relate dengan target audience," sautnya.

Menurut Aggy, di TikTok tidak ada jam prime time untuk mengunggah video. Jam atau waktu mengunggah video tergantung pengguna media sosial itu sendiri.

"Kalau Seeding Video naik, baru kamu bisa pakai Shopable Video dan kombinasi," lanjutnya.

Aggy melanjutkan kamu juga bisa membuat konten yang mengandung informasi atau edukasi dalam bentuk Seeding Video. Untuk konten edukasi jangan membuat konten Shopable Video.

Helda Amalia dan Deilla Andanti, founder Kienka, menambahkan bahwa konsistensi dan kreativitas sangat penting dalam membuat konten yang sukses. Penting juga untuk melihat konten yang sedang tren dan menjadi sorotan.

"Biasanya kalau aku sebelum bikin konten juga lihat dulu konten apa yang terlebih dahulu hits. Pilih judul yang nyeleneh dan jangan yang estetis," ucap Helda.

Deilla Andanti sebagai founder Kienka menuturkan konten viral akan kembali lagi ke kekuatan produk. Konten viral akan menambah engagement brand.

"Balik lagi ke kualitas produk bagaimana dan tahu produknya akan disukai pelanggan atau tidak. Aku lebih banyak di Instagram, dari postingan pertama dan Feed Instagram dari respon pembeli sebelum merilis produk baru," lanjutnya lagi.

Bagi pemilik brand, Deilla Andanti memiliki saran jika ingin membuat konten mengenai produk baru. Menurutnya pada saat postingan pertama, buat konten interaktif, dengan produk dan foto yang bagus.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads