Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tas Bertulisan 'Merry Ham-Mas' Picu Kritik, Berakhir Ditarik dari Penjualan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 10 Nov 2023 14:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Tas Tulisan Merry HAM-MAS yang memicu protes.
Tas Tulisan Merry HAM-MAS yang memicu protes. Foto: Dok. Kmart
Jakarta -

Tas serut bertulisan 'Merry HAM-MAS' memicu protes karena dianggap mirip dengan nama kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Hamas. Protes itu memicu Kmart, jaringan supermarket asal Australia, menarik tas dari peredaran.

Tas dari kain blacu tersebut sebenarnya difungsikan untuk menyimpan daging ham untuk musim Natal. Bagian depan tas dihiasi tulisan 'Merry HAM-MAS' dengan warna-warna khas Natal seperti merah, hijau dan emas. Terdapat pula ornamen seperti gambar pohon Natal, bintang dan kado.

Desain tas tersebut membuat Asosiasi Yahudi Australia (AJA) melayangkan keluhan kepada Wesfarmers, perusahaan induk yang menaungi Kmart. Pihak AJA meninta untuk menghentikan penjualan tas karena kemiripannya dengan nama Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tas Tulisan Merry HAM-MAS yang memicu protes.Tas Tulisan Merry HAM-MAS yang memicu protes. Foto: Dok. Kmart

"Meskipun ini mungkin lucu (komite AJA telah melontarkan beberapa lelucon non-PC), sebenarnya tidak terlihat bagus. Kami menduga beberapa manajer produk dapat mempermalukan perusahaan. Jadi kami dengan sopan menulis surat kepada perusahaan Wesfarmers untuk menyarankan agar produk tersebut ditarik," tulis AJA lewat akun X resmi mereka.

Wesfarmers, perusahaan yang berbasis di Perth, menyatakan permintaan maaf dan mengatakan mereka tidak memikirkannya dengan matang saat merilis tas tersebut. Mereka juga menonfirmasi sudah menarik produk dari toko.

ADVERTISEMENT

"Saat merancang produk ini, kami jelas tidak memikirkan semua implikasinya dan produk tersebut telah ditarik dari penjualan," terangnya, seperti dikutip dari Independent.

Kontroversi tersebut muncul ketika Israel terus menggempur Jalur Gaza dalam sebulan terakhir, setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang serta menyandera 240 orang.

Israel membalasnya dengan serangan udara dan melancarkan operasi darat. Gempuran yang tak henti-henti itu telah merenggut lebih dari 10.000 nyawa warga Palestina.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads