Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sulit Move On Pasca Putus Cinta dari Pria yang Sudah Punya Pacar

wolipop
Selasa, 28 Apr 2015 18:55 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta -

Dear Mba Ratih, saya baru saja putus karena hal yang sebenarnya dari awal sudah tidak baik. Setahun lalu, saya mengenal seorang pria teman sekantor, kami kemudian dekat. Saya awalnya pacaran dengannya terpaksa karena menghargai usaha dia saat mendekati saya. Saat itu sebenarnya dia juga sudah punya pacar di Bandung.

Dia meyakinkan saya bahwa dia mau serius pacaran dan akan putus dengan pacarnya karena alasan long distance. Kemudian kita jadian. Sekitar tiga bulan kemudian, saya lihat postingan di Facebook mantannya di Bandung. Dari foto, wanita itu ternyata sedang bersama pacar saya di Jakarta. Saya sangat penasaran dan mencari tahu nomer telepon wanita itu. Setelah mengetahui nomernya dan saya hubungi, pacar malah memarahi saya dan meminta jangan mengganggu mantannya hanya karena foto di situs jejaring sosial yang belum tentu benar.

Kemudian terjadi lagi hal serupa. Tapi kali ini pacaran saya menghabiskan waktu dengan wanita itu di Bandung. Saya pun minta putus. Tapi kekasih memohon untuk kembali bersama dan berjanji berubah. Saya percaya dan berharap dia benar kali ini. Hingga kemudian saya buka handphone pacar dan saya melihat dia sering menulis pesan ke mantannya untuk tidak menghubunginya dulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pacar kemudian marah pada saya karena dianggap tidak menghargai privacy dengan membuka ponselnya. Saya marah dan merasa dia terus membela mantannya. Pada akhirnya saya minta benar-benar putus dan dia menyetujuinya.

Tapi setelah putus dia masih terlihat sayang dan peduli dengan saya. Saya pun jadi sulit move on. Saya butuh saran untuk menata hidup saya lagi tanpa harus menyesal tentang semua hal yang sudah saya lakukan bersama dia. Terimakasih sebelumnya.

Jayln, 21 Tahun

Jawab:

Dear Jayln,

Untuk menjalani hubungan percintaan, diperlukan komitmen dari kedua belah pihak. Dengan beberapa kejadian yang sudah kamu alami dengan mantan pasanganmu, memang dapat disimpulkan bahwa mantan pasangan kamu tidak mampu bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah dibuatnya. Hal ini terbukti dari perilakunya yang berani mendekati kamu dan berpacaran dengan kamu sementara ia sudah memiliki pacar atau dalam status masih berpacaran dengan orang lain. Hal ini juga menunjukkan ia tidak mampu menghargai dan menghormati perasaan kamu dan pacar dia lainnya secara seutuhnya dengan menduakan kalian berdua.

Sebagai saran, jangan terbuai dengannya terutama kamu tahu ia masih dalam status berpacaran dengan orang lain. Carilah kesibukan yang bermanfaat, seperti membuat proyek pribadi 'percantik diri kamu'.

Kamu bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan kamu, melakukan hobi, melakukan 'me time', seperti shopping, perawatan tubuh, atau memperluas hubungan pertemanan kamu. Ingat, laki-laki yang pantas menjadi pendamping kamu akan menghargai dan menghormati perasaan kamu seutuhnya tanpa menduakan kamu dengan yang lain. Semoga dapat membantu. Salam hangat Jayln.

(eny/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads